BANDUNG – Walikota Bandung Oded Mohamad Danial mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Sederhana Bandung, Sabtu (6/10/2018). Oded mengaku prihatin dan ikut berduka dengan kejadian yang dialami ratusan pedagang di Pasar Sederhana.
Oded juga meminta para pedagang untuk dapat bersabar dan tanah menghadapi cobaan yang dialami para pedagang. Orang nomor satu di Kota Bandung itu mengaku akan segera mengambil langkah konkret agar pedagang korban kebakaran kembali bisa berjualan.
Ia menginstruksikan kepada PD Pasar Bermartabat untuk segera melakukan pendataan jumlah pedagang yang menjadi korban. Oded juga meminta PD Pasar untuk menyiapkan tempat relokasi bagi pedagang korban kebakaran Pasar Sederhana.
“Secepatnya didata dan selanjutnya direlokasi sementara ke pasar bagian selatan yaitu pasar inpres. Itu supaya pedagang bisa kembali berdagang,” ujar Oded saat meninjau lokasi kebakaran dan berdialog dengan warga korban kebakaran.
Oded mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, api diduga berasal dari kompor salah satu kios milik pedagang. Korban kebakaran berjumlah 395 pedagang yang terdiri dari 200 kios dan 195 meja dagang.
“Pekan ini juga relokasi bisa dilakukan. Tadi Mang Oded sudah melihat pasar Inpres, dan lapak-lapaknya sudah siap digunakan, Secepatnya kita tata supaya mereka kembali beraktifitas dan tidak terganggu dengan musibah ini,” katanya.
Oded mengimbau, pedagang lebih berhati-hati terhadap kios dan lapaknya. Pedagang juga harus bisa mengantisipasi sejak dini potensi musibah kebakaran.
“Saya sudah sering berbicara dengan PD Pasar. Tetapi harus ada peran juga dari para pedagang untuk mengantisipasi hal seperti ini. Tidak hanya menyiapkan alat pemadam, namun yang terpenting adanya kedisiplinan dari para pedagang,” pinta Oded.
Sementara itu, Direktur Umum, Adminsitrasi, dan Keuangan PD Pasar Bermartabat, Andri Salman, mengungkapkan, PD Pasar menyediakan meja pengaduan bagi para pedagang yang lapaknya terbakar. Hal itu untuk mendata pedagang sebelum direlokasi.
“PD Pasar sedang mendata. Kita akan inventarisir jumlah kerugian dari pedagang, pemilik ataupun penyewa kios. Kita akan prioritaskan para pedagang untuk pindah ke pasar Inpres (bagian selatan pasar sederhana),” kata Andri.
Di pasar Inpres terdapat sekitar 230 lapak baru sebagai tempat relokasi pedagang yang terkena musibah. Sebelumnya, pasar Impres akan digunakan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran pasar Sederhana. Namun karena ada musibah ini, untuk sementara digunakan pedagang yang menjadi korban kebakaran.
“Jumlahnya memang kurang, Namun setelah diselidiki, dari 395 lapak, yang aktif berjualan setiap hari hanya sebanyak 192 lapak. Sedangkan sisanya tutup ataupun kosong. Jadi bisa kita relokasikan sementara ke pasar Impres,” jelasnya. (BKI/BandungKita.id)