Aspal di Jalan Mahar Martanegara Mengelupas, Dinas PUPR Cimahi Tak Akan Melakukan Perbaikan: Ini Sebabnya

Cimahi, Terbaru825 Views

BandungKita.id, CIMAHI – Pengelupasan lapisan aspal di ruas Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, masih terus terjadi ketika hujan mengguyur dan menyebabkan banjir.

Terbaru, aspal yang belum berusia sebulan itu kembali mengelupas akibat diterjang banjir dari limpasan Sungai Ciputri, Cigugur, Senin (4/12).

Ketika dikonfirmasi soal pengelupasan aspal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, mengakui pengelupasan bisa terus terjadi selama musim hujan.

“Masalahnya tidak berubah, jadi ini karena kuatnya arus air. Lapisan perekat aspalnya terangkat, karena sudah banyak rekahan di aspal jalan itu. Kalau melihat kondisinya, bisa saja setiap arus deras ini kemungkinan akan ada pengelupasan meskipun sedikit,” ujar Wilman saat dihubungi, Selasa (4/12).

Soal upaya perbaikan, dia mengungkapkan jika perbaikan akan sia-sia jika dilakukan pada musim hujan, sebab kondisi jalan yang diperbaiki bisa langsung rusak kembali.

“Sepertinya tidak akan diperbaikin saat musim hujan, karena percuma nanti bisa mengelupas lagi. Paling penting kami membersihkan sisa pengelupasannya,” jelasnya.

Pihaknya belum mengetahui berapa panjang dan lebar pengelupasan yang terjadi kemarin. Kondisi terakhir, pengelupasan aspal sepanjang 150 meter dengan lebar 4,5 meter dan ketebalan 5 cm.

“Untuk panjang dan luas area yang mengelupas terbaru masih kita inventarisir terus,” bebernya.

Disinggung mengenai respon pengembang, yakni CV. Tri Manunggal Karya, dia menuturkan pengembang siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

“Pengembang juga kaget karena mendapati kondisi seperti ini. Mereka bertanggung jawab untuk masalah pengelupasan ini. Sampai saat ini kami masih berkomunikasi, karena mereka masih punya waktu atau masa pemeliharaan jalan,” jelasnya.

Mengenai kemungkinan blacklist bagi pengembang, dia menegaskan hal tersebut belum terpikirkan sebab kejadia pengelupasan aspal karena faktor alam.

“Kita belum ada rencana melakukan blacklist pengembang, karena pengelupasan ini kan murni akibat kondisi alam yang ekstrem. Belum ada indikasi pengembang melakukan kecurangan. Kita masih menunggu hasil uji lab campuran aspalnya juga,” tandasnya. (SDK)