BandungKita.id, BOLA – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang juga Ketua Umum PSSI mengungkapkan kondisi realitas persepakbolaan Indonesia saat ini. Ia juga meminta masyarakat tidak lagi menyudutkan dirinya.
Menurutnya, kalau dibandingkan dengan negara lain, kondisi sepak bola Indonesia masih jauh tertinggal. Hal itu sudah disampaikan Edy kepada Presiden RI Joko Widodo, 23 menteri, dan anggota DPR RI Komisi X, sebulan setelah dirinya menjabat Ketua PSSI.
“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya. Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” kata Edy, seperti dilansir kompas.com.
Berdasarkan data 2016, jumlah pemain Indonesia sangat minim. Jumlah pemain Indonesia sangat jauh daripada Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk atau Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.
Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.
“Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan dibully-bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakan lah ini,” katanya kepada para wartawan.
Selain minimnya pemain, Edy juga mengungkapkan kondisi jumlah pelatih di Indonesia. Masih sesuai data 2016 yang dijabarkan Edy, Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih, sedangkan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih.
Sementara itu, Edy menyebut jumlah wasit di Indonesia juga masih minim. Menurut Edy, Spanyol memiliki 47 wasit, Jerman 43, Belanda 41, Thailand 19, Malaysia 26, Singapura 15, Vietnam 19, sedangkan Indonesia hanya memiliki lima wasit.
“Itu pun saat ini yang aktif tinggal dua wasit,” kata dia.
Bukan hanya itu, Edy juga mengatakan kondisi sarana dan prasarana sepak bola Indonesia kurang memadai. Salah satunya adalah soal kepemilikan stadion. “Stadion Teladan yang kita bangga-banggakan itu, tidak masuk dalam lapangan yang layak pakai,” katanya lagi.
Oleh karena itu, Edy berharap media memberi dukungan kepadanya untuk bersama memajukan PSSI. Edy mengatakan jangan mengganggu PSSI hanya gara-gara dirinya tak seperahu. “Memang perlu perahu PSSI ini? Janganlah kalian ikut-ikutan, tapi doakan lah kami. Kalau gak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?” tanyanya.(ZEN/BandungKita.id)