BandungKita.id, BANDUNG – Proses evakuasi korban longsor Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok Kabupaten terus berlangsung. Berdasarkan temuan terbaru BPBD Jawa Barat, korban meninggal yang semula berjumlah 18 orang kini bertambah jadi 22 Orang.
“Ya betul korban bertambah dari kemarin itu 18 orang sekarang jadi 22 orang dan evakuasi terus kami lakukan seoptimal mungkin,” ujar Manager Pusat Pengendalaian Operasi penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, Sabtu (5/1/2019).
Selain korban meninggal, Budi memaparkan berdasarkan data terbaru, 3 orang mengalami luka luka, 11 orang dinyatakan belum diketahui, 29 unit rumah tertimbun, 100 jiwa terdampak, dan 64 orang dipastikan dalam kondisi selamat.
Selain itu, pihaknya juga memberitahukan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut, Senin (31/12) sekira pukul 17.00. sehingga mengakibatkian tanah tidak stabil.
“Selain di lokasi bencana, pada jam yang sama, hujan sedang/lebat disertai petir juga melanda wilayah lainya di Sukabumi yakni, Kabandungan, Kalapanunggal, Parakansalak, Parungkuda, Baros, Cidahu, Cicurug, Nagrak, Cibadak, Cikidang, Kadudampit, Kota sukabumi, sukaraja , Cikembar, Warungkiara dan sekitanya,” kata Budi.
Sementara itu, Budi menjelaskan, berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemiringan tanah yang curam menyebebakan air terlalu mudah diserap sehingga menyebabkan tanah menjadio labil.
“Kalau menurut PVMBG, longsor juga disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah kemiringan lereng yang terjal adn material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air,” pungkasnya.***(TRH/BandungKita)