Kontrak dengan TPA Sarimukti Berakhir, Biaya Pengangkutan Sampah Kota Cimahi Dipredikasi Membengkak

Cimahi, Terbaru2201 Views

BandungKita.id, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi dihadapkan dengan pembengkakan biaya pengangkutan sampah ke TPA Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung yang rencananya dimulai 2020 mendatang.

Hal tersebut menyusul akan selesainya kontrak antara pemerintah dengan TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Akhirnya, Kota Cimahi ikut pengelolaan sampah regional di TPPAS Legok Nangka.

“Selama ini angkut ke TPA Sarimukti dan akan segera habis masa pakainya. Cimahi ikut dalam program Pemprov Jabar untuk mengangkut ke Legok Nangka karena kita tidak punya TPA sendiri,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Djani Ahmad Nurjani, saat dihubungi, Minggu (6/1/2019).

Dia menjelaskan, perhitungan biaya untuk pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti saja Pemerintah Kota Cimahi harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp4,45 miliar pertahun.

Estimasi biaya pembuangan sampah ke TPA Legok Nangka, Pemerintah Kota Cimahi setidaknya harus merogoh kocek sebesar Rp14.590.800.000 pertahun.

Hal itu terkait besaran nilai tipping fee yang diprediksi berkisar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu perton. Beban tipping fee yaitu biaya yang dikeluarkan berdasarkan jumlah sampah yang dikelola perton hingga diolah menjadi energi listrik.

“Jelas akan menaikkan beban kas daerah soal biaya angkut karena anggaran tersebut lumayan besar bagi Kota Cimahi,” katanya.

Perbandingannya, biaya tipping fee di TPA Sarimukti menghabiskan anggaran sekitar Rp400 juta perbulan belum termasuk biaya operasional kendaraan angkutan yang mencapai Rp400 ribu perhari.

“Untuk operasional kendaraan, jarak ke Legok Nangka sekitar 58 km sampai 60 km, dua kali lipat dari jarak ke Sarimukti hanya 32 km. Kami perhitungkan, total keseluruhan biaya pengangkutan sampah dari Kota Cimahi ke TPPAS Legoknangka bisa menyedot 4 sampai 5 kali anggaran ke TPA Sarimukti,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menetapkan target pengangkutan sampah Kota Cimahi ke TPPS Legok Nangka sekitar 150 ton perhari, sedangkan produksi sampahnya rata-rata 200-220 ton sampah perhari.

“Dilema juga, kalau angkut terlalu banyak biayanya tinggi tapi kalau diangkut target minimal khawatir terjadi penumpukan sampah,” bebernya.

Pernasalahan yang dihadapi pemerintah selain potensi pembengkakan biaya pengangkutan sampah, yakni terbatasnya TPS yang ada di Cimahi.

“Kita minta masyarakat mengurangi penggunaan plastik dan bisa memanfaatkan sampah yang ada. Hanya saja sampah yang dibuang juga tak tertampung di TPS, karena jumlahnya terbatas. Jadi banyak menumpuk di jalan. Kalau tidak masyarakat akan buang ke sungai. Jadi kita akan cari solusinya,” tandasnya.***(SDK/BandungKita.id)