BandungKita.id, OLAHRAGA – Pebulu tangkis senior Indonesia, Liliyana Natsir, resmi menyatakan pensiun dari dunia olahraga yang membesarkan namanya pada acara perpisahannya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Acara perpisahan bertajuk “Liliyana Natsir’s Farewell Event” itu berlangsung pada sekitar pukul 12.00 WIB, atau 1 jam sebelum digelarnya pertandingan Indonesia Masters 2019.
Acara dimulai dengan pemutaran video sepak terjang karier Liliyana yang menampilkan berbagai pertandingannya, termasuk ketika dia meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.
Butet, sapaan akrab Liliyana, kemudian masuk ke Istora Senayan dengan mendapatkan sambutan yang begitu luar biasa dari para penonton. Ia berjalan menuju panggung perpisahannya bersama beberapa sosok yang dekat dengannya, seperti dua pelatihnya Richard Mainaky dan Nova Widianto, beserta sejumlah pebulu tangkis muda Indonesia.
Ketika sampai di pinggir panggung, Butet tak kuasa lagi menahan tangis harunya. Beberapa kali ia tampak mengusap linangan air mata yang menetes sejak awal sesi.
Butetmengaku berat ketika memutuskan untuk pensiun. Mengenakan jaket merah dan celana hitam, Liliyana berdiri di podium dengan lampu sorot mengarah padanya sementara suasana Istora Senayan temaram.
Suara Liliyana sempat bergetar saat mulai bicara di hadapan para suporter, seperti sedang mengendalikan emosinya.
“Hari ini menjadi hari yang sangat berat buat saya. Sepanjang karier saya, ada suka, ada duka, ada tangis, dan ada juga tawa,” ujar Butet mengawali pidato perpisahannya seperti dilansir bolasport.com.
“Hari ini, Minggu, tanggal 27 Januari 2019, saya menyatakan pensiun sebagai atlet profesional bulu tangkis. Saya tak pernah menyesal jadi atlet bulu tangkis. Dunia inilah yang membesarkan nama saya. Dunia ini yang bisa membuat saya memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” tutur dia.
BACA JUGA :
Diakhir sambutannya itu, Butet mengungkapkan alasan sebenarnya mengapa ia memilih untuk pensiun. Ia memilih pensiun karena ingin melihat juara baru yang lahir dari bulu tangkis sektor yang kini ia tempati.
Butet ingin memberi jalan lebar bagi generasi-generasi penerusnya di bulu tangkis, khususnya nomor ganda campuran.
“Saya pergi bukan untuk menjauh. Saya mundur untuk memberi jalan dan kesempatan kepada junior saya. Saya ingin mereka jadi juara baru ke depannya,” ujar Butet.
Menyusul ucapan perpisahan Butet, saat itu juga banjir ari mata dari para penggemar pada momen tersebut.
Pidato Butet meninggalkan kesan yang begitu dalam bagi para penggemar bulu tangkis di Istora Senayan. Mereka terus bersorak memberikan dukungan untuk atlet 33 tahun tersebut.
Seusai pidato, Butet turut dihampiri ibunya, Olly Maramis, serta sang ayah Beno Natsir. Mereka bertiga kemudian berpelukan untuk berfoto bersama. Kaus raksasa berwarna putih dengan gambar Butet pun muncul dari balik panggung sebagai simbol penghargaan atas dedikasi sang atlet untuk negeri.
Laga final Indonesia Masters 2019 akan menjadi laga pamungkas keduanya setelah berpasangan selama 8 tahun.
Selama itu pasangan Butet-Tontowi sukses menorehkan prestasi mentereng untuk Indonesia. Tontowi/Liliyana merupakan salah satu andalan Indonesia di turnamen internasional.
Prestasi tertinggi Tontowi/Liliyana Natsir adalah medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Mereka juga pernah memenangi Kejuaraan Dunia (2013 dan 2017) dan Kejuaraan Asia pada 2015, serta Indonesia Open 2018.
Selebrasi Butet mengelilingi Istora Senayan untuk menyapa para penonton menjadi penutup acara perpisahan tersebut. (ZEN/BandungKita.id)