BandungKita.id, NGAMPRAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat melakukan fogging atau pengasapan di perumahan Cilame Permai, RW 19, Desa Cilame, Selasa, (29/1/2019). Hal itu dilakukan menyusul meningkatnya angkap penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan tersebut.
Menurut catatan Ketua RW 19, Riyadi, sepanjang tahun 2019 DBD telah menyerang 6 orang warganya. Sebanyak 5 orang dilarikan ke rumah sakit, dan 1 orang meninggal dunia.
Merespon banyaknya warga yang terjangkit DBD, Riyadi mengajukan permintaan fogging ke wilayahnya. Namun ia menilai permintaan tersebut tak direspon cepat oleh Pemkab Bandung Barat.
“Kita udah beberapa kali minta fogging, setelah ada korban meninggal aja baru turun,” ujarnya saat ditemui dikediamannya.
Riyadi menjelaskan, ada 10 RT yang dilakukan fogging termasuk rumah korban yang terkena wabah. Ia berharap pengasapan itu bisa merata di seluruh RT, sehingga nyamuk penyebab DBD hilang.
“Ada sekitar 10 RT dari depan gapura sampai ke belakang. Yah semoga aja foggingnya bisa merata,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan KBB mencatat hingga tanggal 23 Januari 2019, jumlah kasus DBD di seluruh wilayah KBB mencapai 238 kasus. Padahal dua pekan sebelumnya kasus DBD yang tercatat hanya 16 kasus.
Baca juga: Baca juga: Januari 2019, Kasus DBD di Kota Bandung Tembus Hingga Angka Ratusan
Ditemui di lokasi, Petugas fogging dari Dinas Kesehatan Bidang P2P, Sopian menjelaskan, untuk melakukan pengasapan di Desa Cilame, Dinkes telah menurunkan tiga orang petugas yang dilengkapi satu alat fongging.
Dijelaskan Sopian, sebetulnya pencegahan DBD melalui fogging tidak bisa membunuh jentik nyamuk, namun hanya membunuh nyamuk dewasa saja.
“Tapi yang namanya psikologi masyarakat kan kalo udah difogging mereka ngerasa lega. Sebenarnya harus ada upaya 3M juga dari masyarakatnya,” kata Sopian.
Dinas Kesehatan KBB juga mengimbau agar warga yang terkena Demam, segera dilarikan ke rumah sakit untuk cek. “Kasih obat penurun panas kalo lebih dari tiga hari gak turun langsung ke puskesmas agar cek lab,” pungkas Sopian***(BGS/BandungKita)
Editor: Restu Sauqi