Radio Milik Jenderal Soedirman Dipamerkan di Museum Kota Bandung

Bandungakita.id, BANDUNG – Bagi penggemar barang-barang antik, berkunjung ke pameran radio jadul, di Museum Kota Bandung merupakan hal yang tak boleh dilewatkan.

Pameran yang dubuka sejak Kamis (14/2/2019) hingga 21 Februari 2019 itu, bakal menampilkan aneka koleksi radio milik Jenderal Soedirman.

Menurut keterangan kurator pameran, Prayudi Wibowo. Salah satu yang bakal dipajang adalah Radio milik Jenderal Soedirman yang digunakan untuk mengetahui situasi politik zaman kolonial dulu.

“Sebenarnya, sekarang radio itu milik teman saya di Cibubur. Kondisinya terbilang utuh, tapi mati dan ada yang rusak. Saya reparasi sampai menyala kembali,” ungka pria yang akrab disapa Yudi tersebut.

Baca juga: Dalam Setahun, Museum Gedung Sate Sedot 116.859 Pengunjung

Menurut Yudi, pada zaman kolonial, radio merupakan satu-satunya media penting untuk mengetahui informasi. Termasuk yang dilakukan Jendral kelahiran Rembang itu.

“Radio yang digunakan Bapak Tentara Indonesia itu bermerk PHILIPS dengan tipe X686X. Ia menggunakannya sekitar tahun 1940-an untuk memantau situasi tanah air,” jelas Yudi.

Baca juga: Asyik! Museum Kota Bandung Resmi Dibuka untuk Umum: di Sini Lokasinya

Radio tersebut, sengaja dibawa ke Bandung agar masyarakat bisa mengetahui. “Terakhir, yang punya teman saya tapi biasanya ini disimpan di Museum Sasmita Loka Yogyakarta,” lanjut Yudi.

Pameran radio antik tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Radio Sedunia yang digelar setiap tanggal 13 februari.

Yudi menceritakan radio milik Jenderal Sudirman berbeda dari yang lain. Pasalnya radio itu bisa dijalankan dengan accu atau aki. “Hanya saja tidak praktis karena ukurannya besar,” kata Yudi.

 

Salah satu warga melihat koleksi radio yang di pamerkan di Museum Kota Bandung. (Tito Rohmatullah)

 

Salah satu pengunjung, Ridwan Jaya, menuturkan pameran tersebut sangat bermanfaat untuk memberitahu masyarakat tentang kondisi Indonesia masa lalu.

“Saya kira acara seperti inilah yang harus diperbanyak berkaitan dengan sejarah, dan sangat menarik bukan hal-hal lain yang hanya bersifat kekinian, hits, tapi tidak bernilai,” kata mahasiswa jurusan sejarah tersebut.

Dirinya berharap pemerintah kota Bandung bisa mengakomodir kegiatan yang dapat mencerdaskan masyarakat, ditengah derasnya arus budaya yang membanjiri Indonesia.

“Bandung ini kan sangat banyak sejarahnya jadi pemerintah harusnya bisa memunculkan itu ke masyarakat, dengan kemasan yang menarik, seru, gituh. Tapi tetap ada pelajaran yang bisa diambil seperti (pameran radio) ini,” pungkas pemuda asal Kabupaten Bogor tersebut.***(Tito Rohmatulloh).

Editor: Restu Sauqi