BandungKita.id, BANDUNG – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Cagar Alam (ACA) Jawa Barat, kembali menggelar aksi penolakan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 25 tahun 2018, tentang penurunan status cagar alam (CA) Papandayan dan Komojang.
Kali ini, aksi digelar di depan kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Jalan Gede Bage, Kota Bandung, Kamis (14/2/2019).
Pantauan di lokasi, aksi berlangsung sejak pukul 09.30 WIB. Hingga menjelang siang masa terus berdatangan.
Karena jumlah masa yang terus membludak, massa aksi sempat meminta masuk ke halaman utama BBKSDA. Namun permintaan itu tidak digubris pihak keamanan.
“Hari ini kita datang ke sini karena BKSDA sendiri yang nantang demo, makanya kita ke sini sekarang. Tapi pas kita datang kenapa mereka (BBKSDA) tidak mau kelur,” kata Pepe DW, salah satu orator aksi.
Pepep menyatakan, BBKSDA sebagai garda terakhir perlindungan cagar alam, mestinya menerima massa aksi yang bermaksud menggelar musyawarah bersama.
Meski begitu, Pepep menyebut pihak BBKSDA sempat meminta 5 perwakilan masa aksi namun ditolak. Lantaran, kata Pepe jumlah tersebut tidak mewakili suara peserta aksi yang datang dari banyak aliansi.
“Sejak bertahun-tahun lalu kita sudah layangkan surat audiensi, tapi engga pernah ditanggapi, sekarang malah minta perwakilan yang masuk, kalau mau pihak BBKSDA yang keluar,” kata Pepep.
Baca juga: Tolak SK Menteri LHK, Seniman Pantomim Sebut Cagar Alam Adalah Urat Nadi Bumi
Baca juga: Tolak Perubahan Status Cagar Alam, Pegiat Lingkungan Garut Gelar Aksi
Sementara itu, salah satu koordinator dari Walhi, Dedi Kurniawan menyebut, aksi ini bertepatan dengan 14 Februari yang masif dirayakan sebagai hari kasih sayang.
“Makanya hari ini kita sampaikan rasa sayang kita kepada Cagar Alam Kamojang dan Papandayan, di depan kantor BBKSDA yang seharusnya juga punya rasa cinta yang sama pada CA,” kata Dedi.
Dedi menjelaskan, dari kantor BBKSDA, aksi tersebut akan berlanjut ke halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
“Ini momentum kita menyampaikan keresahan, kita setelah ini lanjut ke DPRD Jabar, menanyakan kepada mereka sejauh mana mengetahui hal ini, dan sore nanti aksi dilanjut di depan gedung sate,” kata Dedi.
Melalaui aksi tersebut, Dedi berharap pemerintah bisa tersadarkan dan masyarakat mengetahui pentingnya fungsi dari cagar alam.
“Kita semua butuh air, butuh tanah sebagai unsur utama dalam kehidupan, kalau Cagar Alam dirusak, sebagai hulu kedua unsur tersebut, jangan heran bila suatu haru nanti air dan tanah tak lagi ramah kepada manusia,” pungkapnya.***(Tito Rohmatulloh)
Editor: Restu Sauqi