BBKSDA Jabar Akui Penurunan Status Cagar Alam Papandayan dan Kamojang untuk Pemanfaatan Panas Bumi

BandungKita.id, BANDUNG – Aliansi Cagar Alam (ACA) Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Jalan Gede Bage, Kota Bandung, Kamis (14/2/2019) kemarin.

Unjuk rasa itu dilakukan dalam rangka aksi lanjutan penolakan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 25 tahun 2018, tentang penurunan status cagar alam (CA) Papandayan dan Komojang.

Menanggapi aksi tersebut Kepal Bidang Konservasi, BBKSDA Jabar, Himawan Sasongko memastikan bakal mencoba menyampaikan apa yang menjadi tututan massa aksi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Soal penurunan SK, nanti akan coba sampaikan ke yang berwenang. Karena SK tersebut bukan terbit dari BBKSDA tapi Kementrian,”ungkapnya.

Baca juga: Tolak Penurunan Status Cagar Alam Kamojang dan Papandayan, ACA Geruduk BBKSDA Jabar

Sementara itu, Kepala BBKSDA Jabar, Ammy Nurwati menjelaskan adanya perubahan status cagar alam (CA) Kamojang dan Papandayan menjadi taman wisata alam (TWA) disebabkan empat hal.

“Alasan pertama karena ada perambahan hutan yang sudah ditinggalkan perambahnya, dan kita akan lakukan perbaikan kembali. Namun itu tidak bisa dilakukan jika statusnya CA. Makanya dengan statusnya TWA kita akan lakukan perbaikan,” papar Ammy.

 

Info Grafis Kamojang

 

Alasan kedua, kata Ammy, minat masyarakat di sekitar kawasan Kamojang dan Papandayan untuk berwisata ke lokasi itu perlu diakomodir.

Adapun alasan ke tiga yakni, di Papandayan dan Kamojang ada titik mata air yang bisa dimanfaatkan warga. Namun aksesnya terlarang bila statisnya masih CA.

Alasan terakhir, yakni untuk pemanfaatan panas bumi untuk kebutuhan stategis nasional, yakni pasokan listrik di Jawa dan Bali.

“Dengan alasan itu, maka perubahan CA jadi TWA di Papandayan dan Kamojang tidak akan menimimbulkan dampak negatif, justru ini akan meningkatkan nilai manfaat,” pungkasnya.***(Tito Rohmatulloh)

Editor: Restu Sauqi