BandungKita.id, BANDUNG – Sekelompok primata siap menyambut pengunjung setiap harinya di lokasi wisata alam Curug Cimahi, Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Sejumlah hewan endemik tersebut menjadi ikon lokasi di wisata itu.
Namun sayangnya, di balik kesejukan dan keindahan wisata alam itu, terlihat beberapa primata hidup tak normal. Tumpukan sampah menjadi target operasi perburuan makanan kelompok hewan tersebut. Tidak sedikit sampah plastik dikonsumsi oleh primata-primata tersebut.
Melihat hal itu, pegiat perlindungan hewan dari Profauna, Herlina geram terhadap pengelola wisata dan pemerintah setempat yang abai terhadap hewan endemik. Dia menilai, pengelola wisata dan pemerintah setempat tidak paham UU nomor 18 tahun 2009 mengenai animal welfare.
“Mereka tampaknya tidak faham mengenai animal welfare. Tidak paham perilaku hewan liar, dan tidak paham konservasi,” ungkapnya kepada BandungKita.id, Sabtu, (17/2/2019).
Pengelola, kata dia, tidak hanya meraup untung dari bisnis wisata alam. Namun, harus diperhatikan juga hewan asli yang tinggal di wilayah tersebut.
“Pengelola harus ditatar atau diedukasi mengenai satwa liar,” ujarnya.
BACA JUGA :
Selain pengelola, lanjutnya, pemerintah daerah harus mengambil peran untuk melindungi satwa liar.
“Pemerintah harusnya membuat Perda Perlindungan satwa liar agar hal tersebut tidak berlanjut,” papar Herlina.
Herlina menilai, prilaku hewan endemik yang memakan sampah disebabkan beberapa hal yang tidak diperhatikan oleh pengelola.
“Mereka (primata) begitu, karena kesulitan mencari makan di habitat aslinya, bisa juga, habitatnya sudah dipenuhi sampah, atau mereka terbiasa diberi makan manusia jadi tidak biasa dengan makanan aslinya,” jelas Herlina.
Menurut Herlina, perilaku hewan endemik yang memakan sampah plastik tidak bisa dibiarkan. Kata dia, hal tersebut bisa mengancam hajat hidup kelompok primata tersebut.
“Melihat banyaknya kelompok primata yang merupakan hewan endemik, pengelola mestinya membersihkan sampah di area wisata. Membiarkan primata memakan sampah plastik, akan membuat mereka cepat mati,” ungkapnya.
Dia mengimbau baik pada pengunjung atau pengelola agar tidak memberikan makanan apapun terhadap satwa tersebut.
“Tindakan memberi makan pada satwa liar akan membuat mereka menjadi agresif,” pungkasnya.***(Bagus Fallensky/BandungKita)
Editor: Dian Aisyah