3 Minggu Terendam Banjir, Kadus Dayeuhkolot: Warga Sudah Biasa

BandungKita.id, SOREANG – Bencana Banjir masih melanda sejumlah titik di Kabupaten Bandung. Salah satunya di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot Kecamatan Deayeuhkolot.

Berdasarkan keterangan Kepala Dusun Satu Desa Dayeuhkolot, Mohammad Sambas, mengatakan banjir dilokasi tersebut telah berlangsung sejak tiga minggu terakhir.

“Untuk kecamatan Dayeuhkolot ada tiga kelurahan yang kena banjir yakni Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup, dan Desa Pasawahan,” Kata Sambas saat ditemui dikantornya, Selasa (26/2/2019).

Hingga hari ini, ketinggian air mencapai 50 sampai 100 centimeter. Akibatnya sejumlah warga masih menetap di pengungsian.

“Di desa Dayeuhkolot sendiri ada 14 RW yang terkena banjir, kalau berdasarkan database ada 19 ribu jiwa yang terdampak. Posko pengungsian ada di kantor desa Dayeuhkolot Masjid Ash Safiya Masjid Almustafa dan beberapa titik pengungsian lain,” tuturnya.

Pihaknya, kata Sambas sudah melakukan bantuan meski jumlahnya masih terbatas. Lantaran kondisi banjir yang dinilai belum terlalu parah.

Banjir di lokasi tersebut, sebut Sambas memang sering terulang, bahkan untuk tahun 2019 saja sudah terjadi dua kali. “Yang pertama itu bulan Januari kemarin, ini yang kedua kali kalau tahun ini Dan ketinggian airnya juga mencapai seratus centi meter di bebebrapa RW,” katanya.

Masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan. Mengingat bencana banjir seringkali terjadi di wilayah itu. “Warga udah tahu juga titik kumpul dimana, dan bagaimana kalau air tiba-tiba meluap jadi alhamdulillah selamat, kalau terendam langsung pada datang (kepengungsian)” lanjut Sambas.

Dirinya mengaku, sudah melakukan imbauan kepada warga agar langsung menyelamatkan diri tanpa harus menunggu tim penolong. “Jadi warga disini sudah sadar juga,”imbuh Sambas.

Lebih lanjut Sambas menjelaskan, banjir di Desa Dayeuhkolot disebabkan air kiriman dari wilayah lain . “(Banjir) disini karena ini kan daerah rendah dan juga Bandung ini kan cekungan jadi ya otomatis hujan dimana pun daerah ini pasti imbasnya banjir disini,”

Tak hanya itu, luapan air Sungai Citarum juga menjadi penyebabnya. Mengingat jarak Desa Dayeuhkolot dan Citarum hanya berjakar 300 meter.

Salah satu warga, Roswati, mengaku akibat banjir aktifitasnya sering kali terhambat. Tak hanya itu, Roswati juga mengalami kerugian materil.

“Ini sudah tiga minggu banjir ya, pekerjaan saya juga terhambat, belum lagi kerugian meteri, terus juga harus bersih-bersih lumpur,”
Ungkap warga RT.2/RW.4, Kelurahan Dayeuhkolot, Kampung Bojingasih tersebut. (Tito Rahmatulloh/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment