BandungaKita.id, GARUT – Sejumlah pelajar yang kedapatan bolos dirazia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut, Selasa (26/2/2019). Razia dilakukan ke sejumlah tempat permainan game online dan tempat-tempat yang disinyalir dijadikan sarana bermain anak sekolah ketika jam belajar.
Dari razia tersebut tiga orang pelajar, yakni dua siswa SMK swasta dan satu siswa SMP ditemukan sedang bermain game online di kawasan Tarogong Kidul.
Komandan regu (Danru) Satpol PP Garut, Apip Sugiwa mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin dalam rangka operasi cipta kondisi. Terutama pengawasan pada siswa yang berada di luar sekolah saat jam belajar berlangsung.
“Kami berkeliling mendatangi beberapa tempat mainan game online tapi hasilnya nihil. Namun di tempat ini kami menemukan satu siswa SMP dan dua anak siswa SMK sedang bermain game online memakai seragam,” kata Apip didampingi anggota Satpol lainnya di Komplek Fave Hotel, Jalan Cimanuk.
Selain merazia pelajar, pihaknya juga mengamankan sejumlah anak jalanan yang mengganggu ketertiban di tempat tempat umum. “Setelah kami data, selanjutnya bagi pelajar diserahkan ke orang tuanya masing-masing langsung diantar ke rumahnya. Sedangkan anak jalanan di pulangkan ke daerah asalnya. Kemarin juga kami memulangkan dua anak punk asal Sumedang,” katanya.
Menurutnya, terdapat anak sekolah yang kembali didapati bolos, padahal sebelumnya sudah kena razia. Apip mengatakan, jika anak sekolah itu sudah beberapa kali dirazia maka akan dilaporkan ke pihak sekolah disamping pemberitahuan ke orang tuanya.
Apip berharap, dengan adanya kegiatan cipta kondisi ini, anak-anak sekolah tidak lagi bermain saat jam belajar.
Dihubungi secara terpisah, salah seorang pengelola warnet game online, Endang mengaku, dirinya sudah sering melakukan penolakan terhadap anak sekolah yang akan bermain game online di saat jam belajar, apalagi memakai seragam sekolah. “Bahkan kami juga sudah memasang pengumuman larangan atau himbauan di kaca, yang pakai seragam di jam sekolah dilarang masuk,” tutur Endang.
Namun, menurut Endang, pelarangan itu malah diabaikan para siswa yang nekat bolos dan main game. Dengan adanya razia, ujar Endang diharapkan bisa memberi efek jera bagi anak-anak berseragam yang bermain saat jam sekolah. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah