Heboh! Pendamping PKH di Garut Sebar Kalender Jokowi, Mengaku Diperintahkan Dirjen Kemensos

BandungKita.id, GARUT – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut diduga ikut melakukan kampanye dengan menyebarkan kalender bergambar Presiden Joko Widodo yang juga calon presiden (capres) nomor urut 01.

Kalender yang dibagikan pendamping PKH tersebut memuat beberapa foto Jokowi saat menghadiri kegiatan PKH di beberapa daerah. Pembagian kalender oleh pendamping PKH itu pun membuat heboh dan ramai diperbincangkan warga Garut terutama di media sosial. Disinyalir pendamping PKH ikut mengampanyekan capres-cawapres 01.

Bahkan foto pembagian kalender bergambar Jokowi itu sempat ramai dibahas di media sosial. Bahkan foto pendamping PKH Garut bagi-bagi kalender Jokowi itu dikomentari oleh Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean melalui akun twitternya.

“Wahai @KemensosRI , benarkah seperti ini? Mohon klarifikasinya, saya dapat kiriman seperti ini..!! Jika benar maka mmg sudah saatnya #IndonesiaCallsObservers,” cuit @Ferdinand_Haean.

Lantas bagaimana tanggapan pendamping PKH soal hebohnya foto pendamping PKH Garut yang membagi-bagikan kalender bergambar Capres 01 tersebut?

BACA JUGA :

 

Waduh! Menteri Pertanian Amran Sulaiman Perkenalkan Caleg Golkar Saat Acara, Lalu Kampanye di Atas Panggung

 

Bawaslu Garut Akan Panggil Caleg Golkar yang Diduga Kampanye di Acara Menteri Pertanian

 

 

Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Ari Awaludin membantah pihaknya ikut serta mengampanyekan Joko Widodo. Ari berdalih kalender bergambar Jokowi yang dibagikan kepada masyarakat itu merupakan alat sosialisasi PKH.

Dijelaskannya, pembagian kalender bergambar Jokowi tersebut dilakukan atas perintah surat Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Jika tak ada perintah surat tersebut, Ari mengaku tak berani untuk menyebarkannya.

“Awalnya saya juga enggak tahu alat peraganya seperti apa. Tapi saat diterima, sempat curiga dan khawatir juga. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena hanya melakukan instruksi dari Dirjen,” ujar Ari saat ditemui BandungKita.id di Perum Tanjung Indah, Garut, Senin petang (25/3/2019).

Ia mengakui dalam kalender yang dibagikannya tersebut terdapat gambar atau foto Jokowi. Namun, ia membantah para pendamping PKH ikut mengarahkan atau mengajak masyarakat untuk memilih Jokowi pada Pilpres 17 April mendatang.

“(Selain foto Jokowi) Di kalender itu ada komponen kesehatannya, kewajiban KPM apa saja, dan komponen kesejahteraan sosial. Itu yang kami sampaikan, tidak lebih. Apalagi sampai ada ajakan memilih salah satu calon, itu tidak ada,” jelas dia.

Selain itu, dalam kalender tersebut juga terdapat jadwal pencairan uang PKH. Hal itu disebut Ari untuk memudahkan keluarga penerima manfaat (KPM) agar mengetahui jadwal pencairan. Ia beralasan, selama ini banyak KPM yang menanyakan waktu pencairan.

Dia menyebut saat melakukan sosialisasi tak ada KPM yang protes. Ia pun kaget, karena pembagian kalender itu menjadi ramai di media sosial. Ari mengaku kalender tersebut terakhir dibagikan pada 25 Maret 2019.

“Jadi kalau ada yang nyebut kami takut untuk mendistribusikan, ya kami takut kena sanksi. Karena sudah instruksi. Namanya juga bawahan diperintah atasan,” ungkap Ari.(M Nur el Badhi/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M