Warga Baleendah Pasang Spanduk ‘Wisata Kampung Banjir Kabupaten Bandung’

BandungKita.id, SOREANG – Persoalan banjir yang menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Bandung hingga saat ini belum menemui titik terang. Wilayah yang terdampak diantaranya kawasan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.

Kawasan tersebut merupakan daerah rawan banjir karena letaknya berada di daerah terendah yang ada di kawasan Cekungan Bandung. Ribuan warga yang terdampak pun sudah bosan menghadapi bencana rutinan tersebut.

Terbukti sebuah spanduk bertuliskan ‘Wisata Kampung Banjir Kabupaten Bandung’ viral di media sosial, pada Senin (8/4/2019).

Spanduk yang terpasang di RW 07 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah itu diduga sengaja dibentangkan warga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan banjir.

Selain bertuliskan wisata kampung banjir, spanduk dengan panjang 3 meter, lebar 1 meter itu memuat juga himbauan bagi warga agar berhati-hati terhadap jalan licin.

BACA JUGA:

UPTD Pertamanan Kabupaten Bandung Krisis SDM

 

Antisipasi Banjir Baleendah, Camat Minta BBWS Segera Realisasikan Pembangunan Turap di Sungai Cisangkuy

 

Terkait hal tersebut, Camat Baleendah, Meman Nurjaman membenarkan soal adanya spanduk tersebut. Menurutnya pemasangan spanduk tersebut sudah kali kedua dilakukan warga.

Dikatakan Meman, spanduk itu dipasang antara jembatan sungai Cisangkuy dan kampung Cibadak, posisinya berdekatan dengan bekas kantor kelurahan Andir.

Ia mengatakan spanduk tersebut bukan saja sebagai bentuk aspirasi warga meminta pemerintah menuntaskan banjir, tapi dinilai kental dengan nuansa politis.

“Dulu sudah ada, namun diturunkan, sekarang dipasang lagi. Kita diamkan saja, itu ada warna politisnya,” katanya saat dihubungi BandungKita.id, Senin (8/4/2019).

Menurutnya, selama ini pemerintah daerah telah mengoptimalkan upaya dan peran seluruh stakeholder untuk menangani banjir. Jadi, kata Meman, masyarakat tinggal bersabar.

“Upaya kita sudah maksimal, tinggal menunggu realisasi, harap masyarakat bersabar,” pungkasnya. (Restu Sauqi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah