BandungKita.id, GARUT – Sebanyak 1.500 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut, menggelar istighotsah dan doa bersama, berharap agar pelaksanaan pemilu nasional yang dilaksanakan esok hari, berjalan aman dan damai. Para siswa dan guru yang menjadi peserta istigotsah, nampak khusuk memanjatkan doa.
Para siswa yang mayoritas kaum milenial, datangnya pesta demokrasi lima tahunan yang akan berlangsung esok hari, diberikan kemudahan dan keselamatan bangsa ini, agar pelaksanaan pemilu dalam mencari pemimpin bangsa berlangsung damai.
Kepala Sekolah SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin, mengatakan istigotsah dan doa bersama yang dilakukan seluruh siswa didik dan para pengajar kali ini, merupakan ikhtiar sesama anak bangsa agar pemilu berlangsung aman dan damai.
“Tidak masalah mau nomor satu atau nomor dua, sebab keduanya merupakan orang terbaik bangsa Indonesia,” ujarnya, selepas istigotsah, Selasa (16/4/2019).
Menurutnya, pelaksanaan pemilu merupakan hajat seluruh rakyat Indonesia, sehingga semua pihak punya kewajiban moral untuk menyukseskannya.
“Semoga besok hari mendapatkan presiden terbaik berdasarkan pilihan Alloh,” kata Dadang.
Dengan ikhtiar melalui doa bersama ini, Dadang berharap pemipin yang terpilih, mampu menjalankan amanat masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Sehingga menimbulkan perubahan yang sgnifikan dalam segala bidang.
“Kami berharap supaya berdaulat baik secara ekonomi, hukum dan berdikari di atas bangsa sendiri,” ujarnya.
BACA JUGA:
Jumlah Personil Minim, Ribuan Polisi di Garut Amankan TPS Sesuai Tingkat Kerawanan
H-2 Pencoblosan, 27 Kecamatan di Kabupaten Garut Belum Terima Logistik Pemilu
Untuk menghindari terjadinya konflik antar warga akibat beda dukungan, Dadang berharap, semua pihak menahan diri tidak terpancing isu yang tidak baik, terutama satu hari menjelang pencoblosan.
“Makanya saya berharap kepada Alloh SWT hasilnya baik dan lancar, bangsa Indonesia masih utuh dan tidak terjadi perpecahan bangsa,” tutur Dadang.
Selain itu, ia juga berharap seluruh penyelenggara pemilu bersikap professional. Sehingga kekhawatiran terjadinya kecurangan tidak terjadi di Indonesia.
Sementara itu, Alwi (18), salah satu siswa peserta istigotsah menyambut baik berlangsungnya acara itu. Menurutnya, doa bersama mampu meredam hangatnya suhu politik Indonesia.
“Dengan doa bersama kita semakin kuat,” ujar dia.
Terkait calon presiden, Alwi berharap calon pemimpin bangsa bisa mengemban amanat, sehingga memberikan dampak positif dalam pembangunan.
“Kalau pemimpinnya tidak amanah, mungkin kita akan semakin ketinggalan dari bangsa lain,” ujar Alwi menegaskan. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah