BandungKita.id, SUKABUMI – Warga Kampung Legoknyenang RT 05/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi kembali dibuat heboh oleh lubang raksasa dengan diameter 16 meter dan memiliki kedalaman sekitar 12 meter yang terbentuk di pesawahan milik warga setempat.
Sebelum melihat lubang tersebut, warga sempat mendengar suara gemuruh dan dentuman pada pukul 04.00 WIB. Dengan adanya tanda tersebut, sejumlah warga yakin bahwa lubang besar yang tahun lalu sempat muncul bakal terbentuk kembali.
Seperti diketahui, sebelumnya lubang serupa juga pernah terbentuk sekitar awal September 2018 lalu dengan jarak empat meter dari lubang misterius ini. Namun lubang kali ini memiliki diameter yang lebih besar.
“Sebelum muncul lubang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05/02, Desa Sukamaju warga mendengar suara gemuruh dan dentuman sekitar pukul 04.00 WIB. Kami menyakini bakal muncul lubang seperti tahun lalu,” kata Cece Sudirman, seperti dilaporkan Antara.
Baca juga:
Kisah Muhari, Kakek Penjual Bantal Keliling di Kota Bandung
Usai hadirnya lubang misterius tersebut, warga dihantui ketakutan akan kejadian serupa yang menimpa pemukiman warga. Pasalnya, jika berada di sekitar lubang itu, warga masih merasa ada getaran kecil serupa gempa bumi.
Senada dengan Cece, warga lainnya Yogi Prayogi mengatakan suara gemuruh pasca terjadinya lobang didengar cukup kencang. “Warga di sini tidak berani mendekat karena khawatir luasnya makin melebar, apalagi sekarang cukup dalam,” paparnya.
Semenatara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menjelaskan penyebab lubang raksasa yang kembali muncul di area sawah milik warga, Kampung Legoknyenang, RT 5 RW 2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, diprediksi hampir sama dengan lubang besar pada September 2018.
“Tanah itu saluran air (sungai) di bawah. Sama aja kayak yang kemarin. Masih jalur yang sama. Bukan karena lubang karst, bukan. Karena ada saluran lama saja,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Barat PVMBG Sumaryono, dikutip dari Detik, Minggu (28/4/2019).
Menurutnya, lubang raksasa itu terbentuk akibat lapisan tanah tergerus debit saluran air di dalam tanah. Mengingat lokasi lubang baru ini masih di area sawah yang sama dengan lubang terdahulu.
“Jadi wajar kalo debitnya melimpah pasti akan erosi, wajar sih,” paparnya.***(Restu Sauqi)