BandungKita.id, GARUT – Kasus pelecehan dan pencabulan di Kabupaten Garut langsung ditanggapi serius oleh pemerintah daerah. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengaku sudah mengirimkan tim untuk menangani kasus pelecehan dan pencabulan yang menimpa belasan anak tersebut.
Menurut Helmi sejak satu bulan lalu sebelum ramai di media masa, belasan anak tersebut sudah mendapat penanganan. Mulai dari terapi dan pemberian pemahaman agar tak terulang kembali.
“Kami fokus agar ke 19 anak ini punya masa depan cerah. Tak trauma dan kejadiannya tak terulang lagi,” ucap Helmi di Gedung Pendopo Garut, Jumat (26/4/2019) lalu.
Ia mengatakan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sudah turun untuk melakukan penanganan
“Ada yang jadi korban, tapi tak trauma. Artinya bisa disembuhkan,” katanya.
BACA JUGA:
Aparat Gabungan Jaga Ketat Sidang Pleno KPU Garut
Atasi Banjir Perkotaan, Pemda Garut Anggarkan Dana Rp 25 Miliar
Meskipun begitu, Helmi meminta agar masyarakat tidak memvonis buruk perbuatan yang dilakukan anak di bawah umur itu. Jika masyarakat memandang bersalah, akan memberatkan jiwa anak-anak tersebut.
“Apalagi ini anak di bawah umur. Kalau sudah ada vonis, jiwa mereka bisa terganggu. Kami ingin agar mulus dalam penyembuhannya,” ujarnya.
Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan pengawasan orang tua. Efek dunia digital bisa berdampak buruk jika tak diawasi.
“Orang tua harus lebih hati-hati dalam mengarahkan anak. Lingkungan keluarga juga harus memberi pendidikan yang baik,” katanya.
Terkait banyaknya anak usia sekolah yang sudah memiliki gawai, menurut Helmi memang jadi persoalan. Gawai memang lebih baik dipegang orang dewasa. Namun sulit untuk dihindari.
“Di luar itu, harus bijak juga orang tuanya. Biar lebih terkontrol,” ujarnya. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah