Suhu Bandung Dingin, Yuk Jaga Kesehatan Dengan Cara Ini

BandungKita.id, BANDUNG – Memasuki musim kemarau, suhu udara di Bandung pada beberapa pekan terakhir terasa dingin. BMKG mencatat, suhu terendah di Kota Kembang mencapai angka 16,4 derajat celcius.

Hal ini disebabkan oleh aliran massa dari Australia menuju Asia yang menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami suhu ekstrim dan tidak menentu. Perubahan cuaca yang ekstrim dapat mempengaruhi daya tahan tubuh manusia.

Dalam cuaca dingin, kita perlu waspada terhadap potensi timbulnya penyakit yang menyerang tubuh. Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim dingin :

1. Penyakit Asma

Suhu udara yang dingin mampu menyebabkan udara yang masuk ke saluran pernapasan menjadi kering dan dingin. Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya asma di musim dingin.

2. Alergi Dingin

Biduran merupakan salah satu alergi dingin yang sering menyerang masyarakat ketika kulit terkena suhu dingin dan lembab. Saat tubuh terpapar suhu yang dingin, tubuh melepas zat kimia histamin yakni zat kimia yang menimbulkan reaksi alergi. Biduran akan berlangsung selama 2 jam dan akan menghilang dengan sendirinya.

3. Hipotermia

Penurunan suhu pada tubuh di musim dingin, kerap kali menimbulkan penyakit hipotermia. Apabila tidak segera ditangani maka fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.

4. Serangan Jantung

Resiko serangan jantung pada suhu dingin lebih tinggi daripada suhu stabil. Peningkatan risiko serangan jantung disebabkan oleh efek cuaca pada sistem sirkulasi. Pada saat suhu dingin tubuh mengontraksi pembuluh darah kulit untuk mempertahankan suhu dan energi. Hal ini menyebabkan serangan jantung karena jantung akan memompa melawan resistensi yang lebih tinggi sehingga meningkatkan tekanan pada jantung.

Untuk mengatasi berbagai penyakit yang mungkin timbul saat suhu dingin, anda sebaiknya menggunakan pakaian yang hangat. Gunakanlah scraft untuk menutupi mulut dan hidung guna menjaga kelembaban udara yang masuk. Konsumsi buah dan sayuran serta perbanyak minum air putih agar asupan cairan tidak berkurang.***(Fitri Miftahul Jannah/Job Bandungkita.id)