BandungKita.id, BANDUNG – Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat, Mulayan menerangkan anggaran program Citarum Harum sudah terserap sebesar 40 persen.
Mulyana mengatakan alokasi 40 persen anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan yang bersifat non infrastruktur. Pasalnya, penggunaan anggaran untuk Citarum Harum tidak secara keseluruhan untuk pembangunana infrastruktur sehingga anggarannya lebih digunakan untuk biaya yang bersifat non fisik.
“Karena program Citarun Harum ini bukan seperti kegiatan bangunan konstruksi, anggaran tersebut sejauh ini dialokasikan untuk honor anggota TNI, serta berbagai kegiatan yang sifatnya bersentuhan dengan masyarakat,” kata Mulyana, selepas mengikuti rapat evaluasi program dan bimbungan teknis pertanggungjawaban keuangan program Citarum Harum, di salah satu hotel Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Kamis (15/8/2019).
BACA JUGA:
Jelang PON 2020 Papua, Ridwan Kamil Titip Empat Pesan Ini untuk Atlet
Pihaknya mengklaim, sejauh ini kondisi sungai Citarum membaik. Terutama dalam penanggulangan limbah dan sampah.
“Tentu bukan hanya sungai Citarumnya saja tapi juga anak-anak Sungai Citarum itu juga ditangani oleh TNI dan kita bisa lihat bersama-sama di lapangan sungai-sungai yang tadinya kotor sudah membaik,” ujarnya.
Meski begitu, kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Bob Artur Lombogia menyebut saat ini memang kondisi sungai Citarum belum sepenuhnya bersih. Limbah dan sampah masih menjadi PR terberat untuk menuju Citarum bersih.
“Sejauh ini, sumber pencemaran sungai Citarum bukan di badan sungai. tapi dari luar, dari limbah pemukiman, ada yang diantar oleh manusia seperti sampah, ada yang datang dari atas kawasan perkebunana seperti pestisida yang terbawa aliran anak sungai sebelum akhirnya ke sungai Citarum,” kata Bob.
BACA JUGA:
KA Galunggung Bandung-Tasikmalaya Anjlok, 77 Penumpang Dievakuasi
Adapun, Wakil Komandan Satgas Ciatrum Harum, Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan Citarum Harum merupakan program nasional yang perlu dilaksanakan sinergis dan tertib adiministrasi.
“Anggaran yang digelontorkan oleh presiden itu besar sehingga jangan ada kesalahan dalam pertanggu jawaban laporan keuangan, jadi untuk keuangan memang sangatlah penting, harus tertib administrasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari,” tegas Tri. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah