BandungKita.id, PADALARANG – Ribuan buruh dari tujuh serikat buruh di Kabuapaten Bandung Barat (KBB) menggeruduk Gedung DPRD KBB, Rabu (18/9/2019) siang. Mereka kemudian menggelar aksi demonstrasi atau unjuk rasa memprotes kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di halaman Kantor DPRD KBB, Jalan Raya Padalarang.
Selain memprotes kenaikan iuran BPJS, para buruh juga menolak adanya Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang dinilai akan merugikan kaum pekerja.
Salah seorang orator mengatakan, kenaikan iuran BPJS sangat menambah beban buruh. Terlebih, pelayanan BPJS Kesehatan dinilai masih buruk.
“Rencana kenaikan iuran BPJS menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Kita ketahui bersama, pelayanan BPJS belum maksimal tapi sudah harus dibebankan kepada masyarakat,” ujar orator di atas mobil komando.
Menyambut protes ribuan buruh, pimpinan sementara DPRD KBB, Bagja Setiawan naik ke atas mobil komando dan mengambil pengeras suara. Dia mengatakan, pihaknya berjanji akan menyampaikan protes para buruh KBB tersebut kepada pemerintah pusat.
BACA JUGA :
Diintimidasi Oknum Aparat, Warga Lembah Teratai Terdampak Proyek KCIC Minta Bupati KBB Tidak Tutup Mata
APBD Pemda KBB Defisit Rp 177 M, Ini yang Dilakukan DPRD
“Kami menghargai karena ini dalam rangka memperjuangkan aspirasi. Menurut saya sangat rasional. Karena ini revisinya ada di tingkat pusat, insya Allah kami akan rekomendasikan agar menjadi pertimbangan di pusat,” kata Bagja di atas mobil komando.
Senada dengan tuntutan buruh, Bagja juga menilai, RUU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan akan merugikan masyarakat khususnya kaum buruh. Terkait hal tersebut, Bagja menyebut pihaknya sudah memberikan pernyataan sikap menolak kebijakan yang merugikan masyarakat.
“DPRD Bandung Barat akan istiqomah memperjuangkan teman-teman buruh Bandung Barat. Mudah-mudahan hari ini ada solusi untuk kita semua,” tutupnya.***(Bagus Fallensky/BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
