FOKUS : Janji Bonus Porda, Lambannya Kerja KONI dan Dispora Serta Efek Kekecewaan Ratusan Atlet KBB

Mengurai Akar Masalah Ratusan Atlet KBB Belum Terima Bonus Porda Jabar

 

BandungKita.id, KBB – Pesta olahraga tingkat daerah (Porda) Jabar XIII telah usai hampir satu tahun lalu. Bagi atlet asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), perhelatan tersebut masih menyisakan tanda tanya dan sejumlah masalah. Pasalnya, hingga kini bonus yang dijanjikan Pemkab Bandung Barat belum juga diterima.

Padahal KONI dan Dispora KBB sempat menjanjikan seluruh bonus atlet peraih medali akan cair paling telat pada Juli 2019 lalu. Namun janji tinggal janji. Para atlet peraih medali di KBB bahkan sejak jauh-jauh hari sudah mengungkapkan kekecewaannya terhadap KONI dan Dispora KBB. Bahkan tak sedikit yang bimbang dan menimang-nimang untuk memperkuat daerah lain pada Porda selanjutnya.

Sejumlah atlet bahkan menerima kabar bahwa bonus bagi mereka tidak masuk di APBD-P Bandung Barat tahun ini. Kondisi itu membuat para atlet mesti menunggu lagi hingga tahun 2020. Artinya, para atlet KBB yang berharap bonus cair akhir tahun ini pun terpaksa harus gigit jari.

Terkait hal itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) KBB menyatakan bahwa bonus bagi atlet Porda Jabar XIII 2018 sebenarnya telah dianggarkan dan dicairkan pada tahun 2019 dengan nominal Rp 9,2 miliar.

Sesuai surat keputusan (SK) bupati Bandung Barat nomor 900/KRP.285-Dispora/2019 tentang penetapan pemberian penghargaan bagi atlet dan pelatih di kabupaten bandung pada porda XIII tahun 2018, tertanggal 22 April 2019.

Namun, pada tanggal 12 Juni 2019, KONI KBB kembali menyerahkan data susulan terkait ratusan atlet dan pelatih yang belum diberi bonus. Dalam usulan itu, total anggaran bonus yang harus dikeluarkan sebesar Rp 2,7 miliar.

Dispora KBB menyimpulkan akar masalah keterlambatan pencairan bonus atlet adalah kelambanan KONI dalam menyerahkan data.

“Kita tak habis pikir, kok bisa ratusan atlet ini tidak terdata oleh KONI. Bahkan ada 7 atlet peraih emas bisa lupa, sehingga harus masuk data susulan,” kata Sekretaris Dispora Kabupaten Bandung Barat, Tatan Rustandi yang ditemani Kepala Dispora KBB Ade Sudiania, Kepala Bidang Olahraga Dadang Robani, dan Kasi Olahraga Masyarakat Dadan Supardan, kepada BandungKita.id, Senin (28/10/2019).

BACA JUGA :

Dispora dan KONI KBB Janji Bonus Atlet Dicairkan Juli Ini

 

 

Keterlambatan data yang diberikan KONI, kata Tatan, menjadi penyebab usulan bonus bagi atlet itu tak direalisasikan pada pembahasan APBD-P 2019. Ia berharap kejadian seperti itu bisa menjadi pelajaran dan evaluasi khusus bagi KONI.

Berdasarkan data usulan KONI ke Dispora KBB, rincian atlet yang belum menerima bonus meliputi 7 atlet peraih emas, 35 atlet peraih mendali perak, 48 atlet peraih mendali perunggu, dan ratusan pelatih atau manajer tim dari 48 cabang olahraga (Cabor).

Selain menyoroti keterlambatan data atlet yang berprestasi di Porda Jabar 2018, Dispora KBB juga mengkritisi daftar penerima bonus yang diserahkan KONI tanggal 12 Juni 2019. Menurut Tatan dan Dadan Supardan, nama-nama penerima bonus yang diusulkan harus jelas berdasarkan SK kontingen Cabor yang ditandatangani oleh Ketua KONI sebelumnya, yaitu Elin Suharliah.

Pengurus KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) periode 2019-2023. Para atlet KBB menagih janji KONI dan Dispora KBB mengenai bonus yang dijanjikan untuk peraih Porda Jabar 2018 (foto:istimewa)

 

Pada usulan daftar nama penerima bonus itu, Tatan menemukan daftar manajer dan pelatih yang tak masuk daftar kontingen. Bahkan ia menemukan sejumlah nama kepala dinas dan ASN diusulkan jadi penerima bonus.

“Ini bahaya, bakal jadi temuan (BPK). Kita bakal kaji lagi usulan ini,” papar Tatan yang diamini Kepala Bidang Olahraga Dadang Robani, dan Kasi Olahraga Masyarakat Dadan Supardan.

Lebih jauh, Tatan mengatakan akan melakukan pembinaan secara intensif bagi KONI KBB yang berstatus sebagai mitra kerjanya. Sehingga kejadian seperti itu tidak terulang lagi di masa depan.

Kepada para atlet yang belum menerima bonus, ia mengucapkan permohonan maaf. Menurut Tatan, Dispora hanya menerima usulan saja, mengenai pendataan sepenuhnya ada di KONI.

“Insya Allah kita kawal bonus ini cair di pembahasan anggaran murni tahun 2020. Harap bersabar,” ucapnya.

BACA JUGA :

Atlet KBB Terancam Eksodus Gara-gara Bonus Kembali Telat Cair, Begini Pernyataan Dispora

 

 

Terpisah, disinggung soal keterlambatan KONI KBB dalam menyerahkan data atlet berprestasi di Porda Jabar 2018 kepada Dispora, KONI KBB menyebut pihaknya tidak salah. KONI mengklaim pihaknya harus terlebih dahulu menunggu SK pemenang medali dari masing-masing cabor.

“Wajar terlambat, kan kita harus mengumpulkan dulu SK Penetapan Medali dari masing-masing Cabor. Jadi orang-orang yang mendapat medali emas tidak sekonyong-konyong kami tulis, kita mengumpulkan SK dulu,” kata sekretaris KONI KBB, Lili Supriatna.

Sekretaris Umum KONI KBB, Lili Supriatna Hambali (dok BandungKita.id)

 

Jadi, lanjut Lili, keterlambatan itu sebenarnya bukan dari KONI, melainkan karena kesulitan validasi data dari masing-masing Cabor yang menjadi binaan KONI KBB.

Lili bahkan menegaskan secara blak-blakan bahwa keterlambatan pencairan bonus bagi atlet bukan karena data, melainkan karena terjadinya defisit anggaran pemerintah daerah (Pemda) KBB. Sehingga anggaran bonus oleh Pemkab Bandung Barat dialihkan di tahun 2020.

“(Sebenarnya) Bukan karena data dari kita, tapi hal substansi yang paling utama adalah terjadinya defisit anggaran,” paparnya.

Ditanya mengenai adanya usulan bonus Porda Jabar 2018 bagi sejumlah ASN, Lili membenarkan hal itu. Menurutnya, ada sejumlah cabor yang memiliki manager berstatus pegawai negeri, dan hal itu diperbolehkan.

“Kalau bicara Manager betul bahwa manajer itu ada yang ketua cabor itu adalah guru atau PNS jadi tidak disalahkan, karena itu ada haknya. Ada juga yang menjabat di situ sebagai pelatih, atlet, mekanik dan manajer,” paparnya.

 

Kekecewaan Altet KBB

Menanggapi keterlambatan bonus tersebut, atlet gateball yang meraih dua medali, Putri Andhinny menilai, kerja-kerja baik Dispora KBB maupun KONI KBB buruk dalam merawat atletnya. Menurutnya, kedua lembaga tersebut lebih memilih mementingkan persiapan Porda 2022 dibanding melunasi hak-hak atlet yang mengharumkan nama KBB.

“Mereka emang enggak khawatir atlet KBB pindah memperkuat tim daerah lain? Hal yang mendasar seperti ini aja gak diurusin serius. Saya juga malu sama teman-teman atlet Kabupaten Kota lain yang sangat memperhatikan atletnya. Emang KBB gak malu?” kata Andhinny.

Saat ditanya mengenai bonus yang diterimanya, dia mengaku baru menerima bonus satu medali yakni medali perunggu.

“Yang (medali) perak belum cair. Padahal ini udah satu tahun loh kang. Aneh KBB ini,” ujar Andhinny.

BACA JUGA :

Kecewa KONI KBB Hampir Setahun Bonus Tak Cair, Atlet Andalan KBB Ancam Hengkang

 

 

Selain Andhinny, sejumlah atlet peraih medali Porda XIII juga mengungkapkan kekecewaan serupa. Mereka bahkan menuding KONI dan Dispora KBB tidak profesional dan mengorbankan hak-hak para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama KBB.

Sebagian bahkan sempat mengungkapkan kebimbangan apakah masih akan memperkuat KBB atau menerima lamaran daerah lain yang menginginkan jasanya. Di sisi lain, mereka memiliki kecintaan terhadap KBB sebagai tanah kelahirannya. Namun mereka tak mau dikecewakan untuk kedua kalinya.

Jika terjadi eksodus atlet andalan KBB gara-gara efek kekecewaan persoalan bonus yang tak kunjung cair, tentu akan sangat merugikan KBB. Pasalnya, Porda selanjutnya pada 2022 mendatang akan digelar di KBB alias KBB akan menjadi tuan rumah.

Sebagai tuan rumah, tentu KBB tak mau mencoreng muka sendiri. KBB pasti tak mau malu di rumah sendiri. Jika tak mau menanggung malu, salah satu syaratnya tentu saja KBB harus diperkuat para atlet terbaik, apalagi jika si atlet merupakan atlet asli KBB.

KONI KBB tentu saja harus menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah eksodus atlet andalannya. Mampukah KONI menahan para atletnya supaya tidak hijrah memperkuat kabupaten/kota lain? Bagaimana upaya KONI KBB mengikat para atlet terbaiknya agar tidak tergoda iming-iming bonus lebih besar dari daerah lain?

Kapan KONI dan Dispora KBB menyelesaikan kewajiban mereka terhadap para atlet berprestasi untuk membayarkan hak mereka berupa bonus? Mari kita tunggu bagaimana realisasi dari janji KONI dan Dispora KBB tersebut. (Restu Sauqi/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M