BandungKita.id, BANDUNG – Sekitar 300 massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar aksi di halaman kantor badan penyelenggara jaminan sosial cabang Bandung Jalan PHH Mustofa Senin (4/11/2019)
Aksi tersebut digelar untuk memprotes kenaikan tarif BPJS hingga 100 persen yang sudah diputuskan oleh Presiden dan berlaku pada 1 Januari 2020 mendatang. Pasalnya, massa aksi menilai hal itu sangat memberatkan masyarakat.
BACA JUGA :
Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Ribuan Buruh Geruduk Gedung DPRD KBB
Ketua koordinator wilayah GMBI Jawa Barat 1, Moch Mashur dalam orasinya mengatakan mestinya pemerintah bijak sebelum memutuskan kenaikan tarif BPJS tersebut.
“Mestinya kebijakan ini dipertimbangkan lagi, jangan sampai merugikan masyarakat. Jangankan naik, saat ini saja masyarakat sangat kesulitan untuk membayar iuran BPJS, bahkan harus menjual beras dan menggadaikan barang-barang,” kata pria yang kerap disapa Abah tersebut dalam orasinya.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10 pagi tersebut dihadiri perwakilan KMB seluruh Jawa Barat dan sampai pukul 12 siang, aksi masih berlangsung di depan kantor BPJS cabang Bandung, dan audiensi pun tengah dilakukan.
Salah satu perwakilan massa aksi dari GMBI Kiaracondong, Asep Dadang Rukmana menuturkan naiknya iuran BPJS hingga 100% bisa berpotensi menyulitkan masyarakat.
BACA JUGA :
Waduh! Terdakwa Korupsi Dana BPJS Lembang Ini Pakai Uang Haramnya untuk Belanja Online
“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masyarakat akan sulit, apalagi setelah BPJS sekarang iurannya naik bisa dibayangkan Betapa sengsaranya mereka,” kata Asep di lokasi.
Dia berharap kepada pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan tersebut.
“Harapan kami jelas bahwa program yang dilaksanakan oleh BPJS itu tidak dikabulkan oleh pemerintah, karena jelas sangat merugikan masyarakat kita yang berjuang supaya pemerintah mencabut kembali keputusan tersebut, masyarakat sudah kesulitan sekali,” kata Asep. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien