BandungKita.id, BANDUNG – Kontak dagang dipilih Disperindag Kabupaten Bandung sebagai upaya menekan masifnya peredaran barang impor, hal ini berdampak pada lesunya konsumsi produk-produk dalam negeri oleh masyarakat Indonesia.
Kepala Disperindag Kabupaten Bandung, Popi Hopipah menuturkan, dengan digagasnya kontak dagang ia berharap hubungan dagang antar kota/kabupaten, pulau dan provinsi di Indonesia bisa semakin erat. Sebab, dengan sistem kontak dagang, pemenuhan kebutuhan bisa didapatkan dengan cara kerjasama antar provinsi.
“Misal, Aceh butuh alat pertanian, kami bisa penuhi karena kami punya produknya. Begitu pula, jika kami butuh kebutuhan maka bisa meminta disuplai provinsi lain,” kata Popi seusai menghadiri acara pembukaan Pameran Terpadu Gelar Produk IKM Disperindag Kabupaten Bandung di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Kamis (21/11/2019).
BACA JUGA :
Agar Lebih Dikenal, Teddy Kusdiana: Produk IKM Kabupaten Bandung Harus Berdaya Saing
Popi menilai, dengan sistem kontak dagang bisa menekan peredaran barang impor yang beredar di Indonesia, karena permintaan kebutuhan mulai dari sandang, pangan, kerajinan, perabotan, dan peralatan pertanian yang cukup banyak. Padahal, jika ditelusuri, banyak produk dalam negeri yang bisa memenuhi kurangnya kebutuhan itu di tiap-tiap provinsi.
Oleh karena itu, Pameran Gelar Produk IKM Kabupaten Bandung yang diselenggarakan oleh Disperindag mukai 21 November hingga 24 November di Cihampelas Walk itu, kata dia, bertujuan untuk mengutamakan agar produk dalam negeri menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.
“Selama ini kita tahu bahwa dengan adanya pemasaran melalui online, sedikit mengurangi aktivitas pemasaran impor. Nah untuk kembali menekan itu, kontak dagang adalah salah satu jawabannya.”
“Kami punya prinsip bersama Pak Bupati dengan konsep Sabilulungannya dengan adanya kontak dagang, kami ingin lebih mengedepankan hubungan dagang antar pulau dan provinsi. Cakram ekonomi IKM bisa lebih dekat lagi,” kata dia.
BACA JUGA :
Dadang Naser Sebut Pahlawan Masa Kini Harus Berprestasi Membangun Negeri
Menurut Popi, jika kontak dagang berjalan bagus, maka secara ekonomi taraf hidup perekonomian masyarakat Indonesia dan pelaku IKM akan lebih meningkat.
“Nah untuk Pameran Terpadu ini, kita melibatkan beberapa produk IKM dari beberapa provinsi di Indonesia. Jadi masyarakat di Jawa Barat bisa melihat produk-produk IKM dari provinsi lain. Dan kita sebenarnya kaya, tidak perlu impor-impor barang. Pakaian ada, perlatan pertanian ada, makanan ada, semuanya lengkap,” kata Popi.
Popi menuturkan, dipilihnya Cihampelas Walk sebagai tempat pameran, karena seperti diketahui jika Cihampelas Walk memiliki banyak pengunjung. Sehingga, Pameran Produk IKM tersebut setidaknya dilirik oleh para pengunjung.
Terlebih, di bulan November biasanya jadi bulan plesiran wisatawan mancanegara ke Indonesia. Sebab, saat bulan November, di negara Eropa dan sekitarnya sedang mengalami musim dingin.
“Dan bisasanya Cihampelas Walk ini kebanjiran turis asing. Antusiasmenya cukup tinggi di bulan November. Maka dari itu ini kesempatan kami mempromosikan produk-produk IKM dalam negeri,” ujar Popi.(R Wisnu Saputra/BandungKita.id)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien