BandungKita.id, KAB BANDUNG – Ratusan warga di Kecamatan Baleendah memilih bertahan di rumah masing-masing meski banjir merendam permukiman mereka. Banjir akibat luapan Sungai Citarum itu merendam Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung sejak Selasa (17/12/2019) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BandungKita.id, banjir merendam di tiga wilayah Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Selain itu, banjir juga menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot – Banjaran.
Akibatnya, jalur penghubung antara Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung sempat terputus dan menggganggu aktifitas warga pada Selasa malam hingga Rabu (18/12/2019) siang.
Menurut Imas (37) salah satu warga Kampung Andir Kecamatan Baleendah, banjir setinggi 1,5 meter terjadi akibat meluapnya air Sungai Citarum. Banjir mulai menyergap permukiman pada selasa malam pukul 21.00 WIB.
BACA JUGA :
Waspada! BNPB Ingatkan Masyarakat Potensi Bencana Banjir, Longsor dan Puting Beliung di Peralihan Musim
Mengatasi Banjir Kota Bandung: Dari Tanam Pohon Hingga Pembangunan Infrastruktur
“Dari sore sudah kelihatan sungai citarum air nya mulai tumpah kedarat, tapi tidak terlalu besar, nah kira kira jam 21.00 air langsung besar kayak air bah,” kata imas di lokasi banjir.
Ketinggian air yang merendam pemukiman di wilayah Bandung selatan ini juga bervariatif, mulai dari 1 meter hingga yang terdalam mencapai ketinggian 3 meter sampai yang terlihat hanya atap bangunan rumah saja.
Banjir yang melanda di tiga kecamatan Kabupaten Bandung ini sudah sangat sering terjadi selama belasan tahun, namun sebagian besar warga banyak yang memilih untuk tetap tinggal dirumah, dengan cara merenovasi rumahnya jadi bertingkat.
“Kebanyakan warga asli engga mengungsi, karena malas bolak-balik, repot ke pengungsian, untuk yang rumahnya tidak bertingkat, kita akali dengan cara mengubah atap dan memperkuat plafon rumah agar bisa kita gunakan tidur,” ungkap Tika(40) warga kampung PLN kelurahan Baleendah. (R Wisnu Saputra)
Editor : M Zezen Zainal M