Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Keunggulannya

BandungKita.id, KAB BANDUNG – Kabupaten Bandung menyatakan siap menjadi tuan rumah jika PSSI memilih Stadion Si Jalak Harupat (SJH) sebagai salah satu venue dalam perhelatan Piala Dunia U-20. Hal tersebut disampaikan Bupati Bandung, Dadang M Naser.

Dadang Naser mengklaim Stadion Si Jalak Harupat memiliki standar FIFA sehingga layak digunakan untuk pertandingan kelas internasional. Tak hanya itu, Kabupaten Bandung juga memiliki sarana penunjang lainnya seperti tempat latihan dan fasilitas hotel yang dinilai cukup memenuhi syarat.

“Kita baru saja menyelesaikan lapang latih (soccer training) kelas dunia dengan rumput sintetis. Untuk penginapan atlit, di Soreang ada Hotel Sutan Raja dan Grand Sunshine,” ungkap Bupati Dadang Naser.

Bupati Bandung Dadang M Naser (tengah) berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kedua kiri) saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (31/1/2020) lalu. (foto:istimewa)

Jika tim tamu ingin menggunakan hotel bintang 5 plus, Kabupaten Bandung sudah punya Hotel Intercontinental di Kecamatan Cimenyan. Namun FIFA mensyaratkan, jarak hotel dengan stadion utama tidak boleh lebih dari 60 menit.

“Kalau Intercontinental ditinjau, saya kira orang luar akan suka dengan konsep hotelnya. Atau jika ingin di tempat keramaian, bisa di Trans Hotel kota Bandung. Dari Intercontinental ke SJH bisa 30 menit, dari Trans bisa 20 menit, melalui Tol Soroja (Soreang-Pasirkoja),” ujar bupati

Bupati menambahkan, SJH sudah punya historis saat gelaran Asian Games 2018 lalu. Dengan fasilitas ruang ganti pemain, pelatih dan wasit berstandar internasional, serta rumput lapangan berjenis zoysia matrella.

BACA JUGA :

Stadion Si Jalak Harupat Siap Jadi Veneu Piala Dunia U 20, Ini Keunggulannya

Bupati Bandung Tak Izinkan PT PBB Hanya Kelola Stadion si Jalak Harupat Saja, Ini Penyebabnya

Terlebih, saat ini untuk menuju ke Stadion Si Jalak Harupat yang sering digunakan Persib sebagai homebasenya, sudah ada fasilitas jalan tol Soroja sehingga perjalanan akan semakin cepat.

“SJH punya rumput unggulan, jadi larian airnya sangat cepat. Kalau hujan besar pun 3 menit air surut. Selain itu kami punya pengalaman saat SJH digunakan pada Asian Games. Saat itu juga sempat ada permohonan final digelar di sini, tetapi sejak awal sudah ditetapkan bahwa final di Bogor,” terang Dadang Naser.

Pembangunan berbagai venue dan sarana penunjang lainnya di kawasan Sarana Olah Raga (SOR) SJH, menurutnya, tidak hanya berorientasi pada perhelatan event internasional.

“Kita bukan berorientasi pada eventnya, tapi sajian kita untuk pemain kita sendiri, bahwa lapangan SJH kelas dunia. Saya punya impian, SOR SJH menjadi akademi olahraga terpadu, lengkap dengan wisma atletnya. Jadi baik atlet maupun pelatihnya dididik secara profesional di sini, untuk melahirkan pemain handal kelas dunia di berbagai cabor (cabang olahraga),” harap Dadang.

Ketua Umum PSSI Mochmad Iriawan meninjau Stadion Si Jalak Harupat yang dipersiapkan menjadi salah satu venue gelaran Piala Dunia U-20 (foto: humas pemkab bandung)

Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochammad Iriawan mengatakan pihaknya akan melakukan roadshow, untuk meninjau 10 stadion yang dipersiapkan dalam ajang yang akan digelar tahun 2021 itu.

“Selain stadion utama, kita lihat stadion pendukung untuk latihan. Kami ingin melihat langsung tempat-tempat yang didokumentasikan. Nanti kami simpulkan, stadion pendukung mana saja yang tepat dari seluruh sisi, baik keamanan, standarisasi dan lain sebagainya,” tutur Ketum PSSI.

Setelah meninjau kesepuluh stadion dalam roadshow itu, Mochammad Iriawan mengatakan, pihaknya akan berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait renovasi yang harus dilakukan baik di stadion utama maupun pendukungnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, stadion pendukung SJH yang disurvei antara lain Armed Cimahi, Unpad, ITB dan UPI. “Yang jelas stadion utama dan pendukung pasti akan direnovasi, agar sesuai dengan standar FIFA. Kita akan tentukan dalam rapat, lalu kita ajukan ke FIFA. Pihak FIFA nanti juga akan melihat langsung ke sini,” kata dia. (*)

Editor : M Zezen Zainal M