DLH KBB : Dipastikan Belum Kantongi Kajian Amdal
BandungKita.id, KBB – Sejumlah warga Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku keberatan dan sangat terganggu dengan hadirnya peternakan sapi potong di Kampung Ciparanje, RW 20, Desa Cikawet, Kecamatan Cikalongwetan.
Pasalnya, limbah kotoran sapi dari peternakan milik PT Citra Brahmana Perkasa itu kerap mencemari sumber air dan beberapa lahan pertanian milik warga. Selain itu, kotoran ternak mengeluarkan bau tak sedap dirasakan warga Kampung Dangdeur RW 8, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan.
“Bau limbah kotoran ternak mengundang lalat, di tambah sumber air untuk pertanian juga ikut tercemar,” kata salah satu warga, Desa Rende, Hendra Permana (33), Selasa (19/2).
Hendra merasa dampak paling parah terjadi saat musim hujan seperti sekarang. Bak penampungan kotoran di peternakan sering penuh oleh air hujan, sehingga meluber masuk ke sungai Cileutik.
Sebelum ada kandang sapi warga sering memakai sumber air dari Sungai Cileutik untuk mandi dan mencuci. Kini warga berpikir dua kali untuk melakukan hal itu, apalagi saat musim hujan datang, waktu di mana penampungan kotoran ternak sering jebol dan mencemari sumber air.
“Kalau posisi bak penampungan sapi lagi penuh suka ada aliran ke bawah. Airnya sampai berwarna hitam,” jelas Hendra.
Hendra berharap perusahaan bisa memperbaiki bak penampungan kotoran sehingga tak mencemari lagi sumber air dan area pesawahan. Selain itu, ia ingin perusahaan melakukan penyemprotan ke perkampungan untuk menghilangkan lalat dan bau.
Diduga Belum Kantongi Amdal
Salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Cikalong Wetan, Asep Permana mengatakan hal serupa mengenai kondisi pencemaran kotoran sapi dari PT Citra Brahmana Perkasa. Bahkan, ia menyebut Situ Buhun yang berada tak jauh dengan peternakan ikut juga tercemar limbah.
Baca juga:
Waduh! Gegara Urusan Proyek, Pejabat Dinas PUPR KBB Tahan BPKB Milik Pengusaha?
Waduh! Belum Juga Selesai Dibangun, Proyek TPT Dinas PUPR KBB Sudah Ambrol
Pelayanan Publik Jauh, Pemkab Bandung Barat Akan Bentuk Kecamatan Nyalindung
“Bukan hanya lahan pertanian dan Sungai Cileutik, limbah ternak juga mengotori Situ Buhun,” papar pria yang akrab disapa Gepe itu.
Ia berharap setiap kegiatan usaha apapun dapat selaras dengan masyarakat dan kelestarian lingkungan melalui environmental impact assessment atau kajian Amdal. “Kalau kajian Amdal dijalankan mungkin tak bakal terjadi pencemaran,” ucapnya.
Lebih jauh, ia minta perusahaan segera memperbaiki sistem pengendalian limbah dengan cara membuat Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) khusus kotoran hewan. Jika tidak, ia mengancam bakal menggerakkan massa untuk demonstrasi.
“Kalau saran kita tidak digubris, ya kami bakal demo meminta perusahaan segera ditutup,” tukasnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat memastikan belum pernah menerima permohonan kajian lingkungan dari peternakan yang dikelola oleh PT Citra Brahmana Perkasa di Cikalongwetan.
“Kita belum pernah menerima pengajuan kajian lingkungan dari perusahaan lewat BPMPPT. Jadi dipastikan kami belum menerbitkan,” jelas Kepala DLH KBB, Apung Hadiat Purwoko.(Restu Sauqi/BandungKita.id)
Editor: Dhomz hermawan