Bisakah Wajah Kota-kota di Jawa Barat Berubah Seperti Kota Bandung Setelah Kang Emil Jadi Gubernur Jawa Barat?

Ditulis oleh : YE ER GE

Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018 seperti yang kita ikuti sudah berakhir, dengan perolehan suara terbanyak di miliki oleh Pasangan RINDU (Ridwan Kamil dan Uu). Awal Bulan September kemarin Pelantikan Kang Emil dan Kang UU sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kemenangan Kang Emil menjadi Gubernur tidak terlepas dari keberhasilan Kang Emil sebagai Walikota Bandung yang menata Kota Bandung sehingga kota Bandung menjadi lebih baik dan sangat terasa perubahannya selama beliau meminpin, warga kota bandung sudah merasakan bagaimana Ruang terbuka public berupa taman-taman aktif banyak bertebaran di kota bandung (penataan Baksil, taman2, dll), penataan Trotoar jalan yang sangat representative bagi pejalan kaki, pengadaan ornament/street furniture yang estetik dan fungsional serta penataan elemen-elemen kota lainnya di Kota Bandung.

Beberapa hasil kerja kang Emil seolah-olah mematahkan mitos susahnya mengaplikasikan Konsep Urban design yang sudah dibuat oleh Arsitek maupun Urban Designer menjadi kenyataan. Latar belakang Kang Emil sebagai arsitek dan urban designer yang menjadi walikota sangat mewarnai perubahan wajah Kota bandung. Seiring waktu dengan terpilihnya kang Emil sebagai Gubernur Jawa Barat akan kah membawa perubahan Positif terhadap Wajah-wajah Kota di Jawa Barat ???

Baca Juga:

Wibawa Negara Tetap Kukuh Berkat Kemenangan Benny Bachtiar di PTUN Bandung

Arsitektur Kota dan Kepala Daerah

Tulisan ini mencoba menganalisa hal tersebut salah satunya dari visi misi ketika kampanye pemilihan gubernur Jawa Barat.Kewenangan Gubernur berbeda dengan Walikota beda dengan kewengan Gubernur di DKISelama menjadi Walikota bandung Kang Emil di dukung oleh sumber pendanaan APBD dan sumber pendanaan lainnya banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan wajah Kota bandung, apalagi ketika menjabat sebagai walikota ada beberapa kegiatan Nasional bahkan Internasional (peringatan KAA) yang menuntut penataan wajah Kota yang representative sebagai Tuan Rumah sebuah Event skala Internasional.

Sebagai Kepala Daerah Kang Emil mempunyai kewenangan pananganan masalah Penataan Kota secara langsung, secara Real Walikota mempunyai kekuasaan Teritorial berupa Luas Wilayah kota secara Administratif, sehingga Walikota bisa secara langsung melakukan Action untuk menangani permasalah perkotaan sesuai dengan kemampuan Keuangannya.Bagaimana kalau Kang Emil jadi Gubernur apakah masih bisa melakukan akasi-aksinya dalam penataan kota di kota-kota Jawa barat.

Seperti kita ketahui Propinsi walaupun mempunyai kewenangan secara teritorial seluruh Kabupaten yang ada di Jawa barat tapi secara de fakto kewenangan secara langsung melekat di Pemerintah kabupaten atau Kota. Beda dengan Gubernur DKI yang mempunyai kewenangan langsung menangani penanganan penataan kota di seluruh Kota di Jakarta. Bagaimana Kang Emil bisa mendobrak paradigma Birokrat Jawa Barat untuk bisa menjadi generator penataan kota di Kota-kota di Jawa Barat.

Kalau paradigm Birokrat masih seperti dulu-dulu maka penataan kota-kota di Jawa Barat juga akan seperti dulu, biasa-biasa saja.Kalau menelaah Visi Misi Gubernur terpilih ketika Kampanye Pemilihan Gubernur, ada secercah harapan bagaimana Kang Emil bisa ikut menata Kota-kota yang ada di jawa Barat. Beberapa point penting yang berkaitan dengan penataan kota dalam Visi Misi antara lain : – Adanya Inovasi & Kolaborasi semua stake holder dalam pembangunan baik Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten dan SwastaPembangunan wajah kota merupakan tanggungjawab bersama antara Pemerintah, masyarakat maupun swasta. Selama ini Pemerintah hanya berpikir bagaimana membangun menggunakan APBD saja, belum berpikir bagaimana menggerakan stakeholder diluar pemerintah dalam pembangunan wajah kota.

Mudah-mudahan Gubernur Jawa barat sekarang bisa membuka jalan agar semua sumber anggaran bisa mengakses pembangunan wajah kota di Jawa Barat. Kolaborasi antara swasta dan pemerintah seperti yang dilakukan Kang Emil di Kota Bandung mudah-mudahan bisa di terapkan di kabupaten yang ada di Jawa Barat. Di sisi lain Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi juga memiliki anggaran yang cukup besar dan perlu diperantarai oleh Pemerintah Propinsi agar Anggaran Pusat banyak masuk ke Pemerintah Kabupaten yang ada di Jawa Barat. Bila perlu Gubernur membentuk Unit Kerja yang mengkoordinir dana pusat serta dana-dana yang sah lainnya yang bisa diakses oleh pemerintah kota dan kabupaten. Selama ini masing-masing kabupaten/kota mengandalkan lobi-lobi sendiri-sendiri kepada pemerintah pusat.

Mudah-mudahan nanti Kang emil bisa meloby anggaran pusat untuk semua kabupaten/kota di Jawa Barat.Untuk merangsang kabupaten/kota dalam pembangunan wajah kota bisa jadi nanti Kang Emil membuat semacam reward dari pemerintah propinsi berupa Anggaran Pembangunan bagi kabupaten/kota yang mempunyai konsep pembangunan wajah kota, tentu saja sesuai dengan kategori/kelas Kabupaten/kota. Selama ini pembangunan wajah kota bukan menjadi skala prioritas pembangunan di daerah. – Mewujudkan Kota Juara“Kota” dalam konteks ini lebih di peruntukan untuk Kawasan Perkotaan (bukan kota secara administratif).

Untuk mewujudkan Kota Juara peranan pembangunan wajah kota sangat mendukung dan menjadi komponen yang sangat besar dalam mewujudkan Kota Juara. Sebelum melihat secara mendalam mengenai suatu kota pasti yang pertama menjadi kesan pertama adalah bagaimana wajah kota terlebih dahulu (tidak beda jauh dengan melihat /menilai seseorang awalnya biasanya dari penampilan orang tersebut).

Kita belum tahu kriteria lebih lanjut dari definisi Kota Juara, Apakah Juara lahir Batin seperti Visinya Jawa barat. Kalau Lahir batin berarti semua aspek kota menjadi perhatian. Tapi tetap Kesan pertama Kota biasanya dari Fisik Wajah Kotanya dulu. Mudah-mudahan misi Kang Emil mewujudkan Kota Juara menjadi salah satu Generator pembangunan wajah Kota di Kota-kota Jawa Barat- Meningkatkan Nilai “Bahagia” masyarakatNilai “Bahagia” adalah sesuatu yang Intangible/untouchable, tapi bisa dirasakan oleh masyarakat.

Ketika masyarakat Bahagia dengan keberadaan sesuatu atau merasa bahagia bertempat tinggal di suatu tempat atau Nyaman ketika berada di suatu tempat, merupakan salah satu perwujudan tujuan pembangunan wajah kota. Masyarakat Kota bandung seperti kita ketahui tingkat kebahagiaannya meningkat salah satunya dikarenakan banyak Ruang Terbuka Publik, Trotoar Pejalan Kaki yang nyaman dan lain-lain. Ketika masyarakat merasa nyaman, terlindungi, dihargai melalui elemen-elemen perkotaan maka tingkat kebahagiaan masyarakatpun akan meningkat.

Salah satu lebel kota yang berkaitan dengan memanusiakan masyarakat dalam tatanan perkotaan adalah perwujudan Kota yang Manusiawi. Membuat masyarakat bahagia itu kadang-kadang memerlukan biaya yang cukup mahal walaupun tidak semua yang mahal bisa membahagiakan masyarakat. Kita ketahui bahwa kadang-kadang kritikus perkotaan selalu meng”curigai” pembangunan wajah perkotaan yang cukup mahal. Orang Kadang bersikap sinis kenapa uangnya tidak di kasih ke masyarakat dll. Sekali lagi Kebahagiaan masyarakat itu tidak bisa dinilai dengan uang, bisa mahal ataupun murah.

Mudah-mudahan misi membahagiakan masyarakat turut mendorong pembangunan Wajah kota di Jawa Barat.- Pro Lingkungan dan Tata RuangBerbicara mengenai Lingkungan dan tata Ruang berarti membicarakan pemanfaatan ruang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan ruang dalam mewadahi aktifitas ruang tersebut. Artinya ada keharmonisan antara Kegiatan dan Tempatnya.

Kota sebagai tempat aktifitas perkotaan yang cukup kompleks dan berubah sangat cepat tentunya harus memperhatikan aspek lingkungan dan tata ruang. Keharmosisan Aktifitas perkotaan dengan tempat/ruang/place akan mendukung perwujudan wajah kota yang cukup harmonis, manusiawi dan ramah lingkungan.Mudah-mudahan dengan dilantiknya Kang Emil sebagi Gubernur Jawa Barat yang kebetulan beliau adalah seorang Arsitek dan Urban Designer maka Kota-kota di Jawa Barat Akan menjadi lebih tertata, indah, berkarakteristik dan berjatidiri sehingga Kota-kota di Jawa Barat menjadi Kota Juara di Indonesia. Selamat Bertugas Kang Emil. (ye er ge)