Pemerintah Luncurkan “DigiKu” Dorong UMKM Masuki Ekosistem Digital di Tengah Pandemi

BandungKita.id, EKONOMI – Program Digital Kredit UMKM (DigiKu) merupakan layanan kredit secara digital yang lahir dari komitmen Pemerintah dalam mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar memasuki ekosistem digital, melengkapi gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang telah diperkenalkan sebelumnya. DigiKu diluncurkan melalui kerja sama antara pemerintah dan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara).

“Kami menyambut baik yang merupakan kerjasama Himbara dengan ecommerce platform ini,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan kuncinya pada Peluncuran digiKu Jumat (17/07), di Jakarta.

Di saat ruang gerak terbatas akibat adanya pandemi Covid-19, DigiKu diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dengan akses lebih luas dan dengan dokumentasi yang lebih mudah.

“Tentu dengan adanya DigiKu ini harapannya dapat menciptakan good finance sehingga UMKM dapat mengakses kredit secara lebih mudah. Dan tentu kita berharap bahwa transaksi ecommerce akan semakin tinggi,” tutur Menko Airlangga seperti dikutip BandungKita.id dari ekon.go.id.

BACA JUGA :

UKM Kreatif Dinilai Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Jabar

Bagaimana Agar Ekonomi Kreatif di Bandung Raya Berkembangan Merata?

Sebut Krisis Covid Lebih Parah dari Krismon 1998, Begini Penjelasan Jokowi

Dalam kesempatannya, Menko Airlangga menyatakan bahwa gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia telah menjadi bahan pembicaraan di kawasan ASEAN.

“Saat (saya) mengikuti salah satu acara World Economic Forum (WEF), mereka mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Indonesia,” kata Airlangga.

Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mendatang juga menjadi hal yang perlu diperhitungkan. Pasalnya potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun tersebut mencapai USD 133 miliar. Sementara di tahun yang sama, realisasi potensi ekonomi digital ASEAN senilai USD 153 miliar.

“Ini artinya lebih dari 85% pasarnya ada di Indonesia,” pungkas Airlangga.

Menurut data WEF, 1 dari 4 pekerja ekonomi mengatakan bahwa sumber pendanaan yang paling penting adalah perbankan, bantuan pemerintah, dan pinjaman online. Selain itu, sebanyak 34% digital tools yang digunakan saat pandemi adalah ebanking.

“Sesuai dengan acara hari ini, yaitu peluncuran program Digital Kredit UMKM. Tentu peluncuran siang hari ini mendapatkan momentum yang sangat tepat,” ujar Menko Airlangga.

Sebagai penutup, Menko Perekonomian berharap DigiKu dapat memberikan akses seluas-luasnya sehingga UMKM dapat kembali beroperasi dan menemukan permintaannya.

“Kami mengucapkan selamat, semoga DigiKu dapat digunakan Himbara untuk menjangkau masyarakat luas serta usaha dan industri kecil menengah. Sehingga penyaluran KUR yang ditargetkan sebesar 190 triliun dapat dilaksanakan secara offline maupun online,” kata Airlangga. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien