Banjir Bandang di Sukabumi Diduga Akibat Pembalakan Liar, 3 Korban Hilang Belum Ditemukan

BandungKita.id, SUKABUMI – Bencana banjir bandang terjadi di kawasan sekitar hutan Gunung Salak Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi pada petang tadi sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (21/9/2020) akibat luapan dari Sungai Cibuntu.

Warga setempat, Yosef Arafat dikagetkan dengan suara gemuruh air diiringi suara minta tolong kedua orang tuanya dari arah dapur rumah.

Walhasil ia kaget ketika mengetahui Sungai Cibuntu meluap akibat hujan deras yang tak kunjung reda sejak Ashar. Kedua orang tua Yosef mencoba menghalau banjir dengan menahan pintu dapur, Yosef memohon kepada kedua orang tuanya menyelamatkan diri. Kemudian air yang meluap masuk ke dalam rumahnya hingga setinggi dada pria dewasa.

“Sungai Cibuntu tiba-tiba meluap sekitar pukul 17.00 WIB. Ratusan batang pohon besar ikut terbawa banjir, saya sedang tiduran saat kejadian dan tiba-tiba orang tua berteriak sambil nahan pintu dapur lalu saya ingatkan berbahaya karena di luar ada tekanan air,” kata Yosef Arafat warga setempat seperti dikutip dari Detik.

BACA JUGA :

Komitmen Atasi Banjir Melong, Pemkot Cimahi Bebaskan Ribuan Meter Lahan

Cegah Banjir Datang, Warga Sukamiskin Gotong Royong Normalisasi Sungai Cipagalo

Antisipasi Datangnya Banjir, DPU Kota Bandung Buat 2.084 Drumpori

Saat itu dia bergegas menyelamatkan kedua orang tuanya yang sempat terjebak genangan air di dapur. Dia juga spontan mematikan aliran listrik.

Menurut Yosef saat ini warga masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Menurutnya ada sekitar 10 rumah yang terdampak akibat banjir tersebut, mayoritas korban tinggal di dekat bantaran sungai.

“Airnya tiba-tiba membesar begitu saja, belum ke cek semuanya, namun yang tinggal di bantaran sungai kena semua. Saya juga banyak yang tidak terselamatkan barang-barang, banjir seperti ini pernah terjadi tahun 1987 silam,” tuturnya.

Hal ini dibenarkan Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah, Okih Fahri Assidik. Korban yang terbawa arus banjir masing-masing bernama Anang/Jajo (25), Juned (60) keduanya warga Desa Pasawahan dan Hasyim warga Asrama Polisi di Kelurahan Cicurug.

Courtsey : Aksi Cepat Tanggap

“Di lokasi sudah ada tim kami, melakukan pencarian namun dilanjutkan besok pagi. Sudah banyak relawan di lokasi, selain personel TNI-Polri,” kata Okih.

Dijelaskan Okih, banjir bandang merata menggenangi beberapa lokasi di Kecamatan Cicurug. Data lokasi dimaksud antara lain :

  1. Kp. Cipari Desa Cisaat
  2. Kp. Cibuntu Desa Pasawahan
  3. Kp. Belakan Aspol Kelurahan Cicurug
  4. Kp. Nyangkowek RT/RW 002/007 Desa Mekarsari
  5. Kp. Lio RT/RW/ 002/005 Desa Mekarsari
  6. Perum Setia Budi Desa Bangbayang Kec. Cicurug

“Air sungai meluap antara 5 sampau 6 meter yang mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 unit rumah terendam akibat terjadinya banjir bandang selain itu ada keendaraan warga yang juga terbawa hanyut masih dalam proses pencarian,” jelas Okih.

Selain itu, perkampungan warga di Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari. Sungai Cicatih yang merupakan aliran utama sungai juga meluap mengakibatkan rumah rusak dan beberapa mobil tergenang hingga terbawa aliran banjir.

Sebuah mobil yang terbawa aliran banjir di perkampungan Nyangkowek, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. (istimewa)

“Rumah banyak yang jadi korban bahkan beberapa mobil terendam banjir, ada yang terseret banjir bandang sampai ke jembatan, karena ini aliran utama Sungai Cicatih, Sungai Cibuntu juga dari sini masih searah,” kata Adhi Sumbogo, warga setempat, Senin (21/9/2020).

Adhi pun memberikan keterangan, mobil yang terendam diketahui tengah terparkir di lapangan Kelurahan Cicurug. Selain terendam, bahkan ada mobil yang terseret hingga ke jembatan. “Mobil itu sampai terbawa ke Kampung Nyangkowek Kaler. Kalau situasi keluarga saya Alhamdulillah baik-baik saja,” tutur Adhi.

Sementara itu, pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua di Kecamatan Cicurug dikabarkan ikut menjadi korban banjir. Informasi itu diposting akun media sosial Facebook Jakarte “Punye Cerite” yang memposting sekitar 7 jam yang lalu.

Courtsey : Surya Pradana BRP

Video tersebut juga viral di aplikasi perpesanan. Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah, Okih Fahri Assidik membenarkan kabar tersebut. “Pabrik Aqua A1 (informasi yang valid dan bisa dipercaya kebenarannya) akibat pagar panel jebol air masuk ke pabrik,” kata Okih.

Ia menuturkan genangan air tersebut berasal dari banjir bandang sungai Cibuntu.”Air kemudian mengalir ke sungai belakang PP Al-Amin dan (pabrik) Aqua,” ungkap dia.

Okih pun menduga, banjir tersebut karena adanya aksi penebangan liar di kawasan Gunung Salak.”Sebelumnya tidak pernah begini, tiba-tiba pas setelah adanya penebangan itu,” katanya.

Di dalam video, terlihat genangan air berwarna coklat memenuhi seisi ruangan yang memang terlihat seperti bangunan pabrik. Beberapa galon terlihat bertumpuk di atas undakan tembok di atas genangan air.

BACA JUGA :

Cara Menjaga Air Mineral Kemasan Tetap Bersih dan Aman dari Kuman

Ini Dia 11 Manfaat Minum Air Putih Hangat Tiap Hari

Ini Cara Pemkab Bandung Pelihara Sumber Mata Air untuk Penyediaan Air Minum Masyarakat

Selain video itu, ada video lainnya yang memperlihatkan tumpukan dus bertuliskan aqua dan kendaraan forklift yang terlihat tetap beraktivitas meski bagian lantainya digenangi air berwarna coklat.

Tak hanya di Cicurug, banjir bandang juga menerjang Cidahu. Sebanyak tiga jembatan semi permanen putus dan sembilan rumah warga rusak berat. “Aliran Sungai Cibojong meluap, menyebabkan 3 jembatan semi permanen putus dan sembilan rumah warga rusak berat,” kata Dandim 0607 Kota Sukabumi, Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo.

Hingga berita ini diturunkan, tiga orang warga menjadi korban banjir bandang di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Senin (21/9/2020) masih belum ditemukan. Hingga saat ini korban masih dalam pencarian personel gabungan Polri, TNI dan Tim SAR. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien