BandungKita.id, CIMAHI – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menggelar penyuluhan budidaya tanaman cabai sekaligus pembagian bibit tersebut disebar ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Cimahi.
Kegiatan digelar dalam rangka mendukung upaya pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19 di Kota Cimahi melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk peningkatan pengembangan pangan.
Dispangtan bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Kementan RI dalam penyuluhan budidaya tanaman cabai.
Penyuluhan sekaligus pembagian bibit cabai berlangsung di empat kelurahan, yakni KWT Sumringah 22 Kelurahan Cipageran, KWT Rahayu Kelurahan Pasirkaliki, KWT Taman Kartika Kelurahan Karang Mekar, dan KWT Barokah Kelurahan Leuwigajah.
Kepala Bidang (Kabid) Pangan Dispangtan Kota Cimahi Rini Taihuttu mengatakan, penanaman cabai dapat dilakukan secara optimal dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
BACA JUGA :
Dispangtan Cimahi: Potensi Ekonomi Jamur Tiram Sangat Menjanjikan di Tengah Pandemi
Pemkot Cimahi Siapkan Rp 26 Miliar Demi Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi\
Wow! 27 Ribu Pelaku UMKM di Cimahi Diusulkan Dapat Bantuan Produktif Usaha Mikro
Lahan yang digunakan KWT untuk menanam cabai ini merupakan lahan milik perorangan yang dipinjamkan.
“Mereka sudah membuat perjanjian dengan pemilik lahan, dipinjam selama 5 tahun untuk digarap,” katanya.
Menurut Ninis, bibit cabai merah dan cabai rawit ini diberikan bagi warga terdampak Covid-19 untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga, sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman.
“Serta meningkatkan pendapatan rumah tangga, melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Jika ada sisa bibit akan dibagikan ke masyarakat dapat ditanam di rumah dengan menggunakan media polybag,” ucapnya.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk meningkatkan fungsi dan kapasitas kebun bibit, demplot dan pertanaman, serta melaksanakan kegiatan pasca panen dan pemasaran.
Prospek pemasaran cabai dinilainya bagus. Sehingga nanti berencana membuat produk olahan cabai yang akan bekerjasama juga dengan Universitas Pasundan (Unpas) dan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi.
“Kita ada rencana membuat produk hasil olahan cabai tersebut. Selanjutnya akan bekerjasama dengan Disdagkoperin untuk pemasarannya” ungkapnya.
Dijelaskannya, hasil panen cabai akan disebar ke pasaran untuk menambah penghasilan para petani yang tergabung dalam KWT. Disiapkan alat pasca panen, supaya nilai jualnya ada, nilai jualnya tinggi, dan bisa disimpan lama hingga dikirim ke berbagai daerah.
“Hal tersebut kami lakukan untuk menambah income warga Kota Cimahi. Selain itu, sebagai komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi untuk terus hadir dan membantu masyarakat dalam menghadapi Covid-19,” katanya,” tuturnya. (*)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
Sumber : Humas Pemkot Cimahi