BandungKita.id, DAYEUHKOLOT – Hujan deras mengguyur Bandung raya sejak kemarin malam. Di Dayeuhkolot, banjir mulai naik pukul 21.00 WIB dan masih belum surut hingga Jumat (25/12/2020) pagi. Walhasil, air menggenang permukiman di Desa Bojongasih dan Desa Dayeuhkolot hingga ketinggian 1,5 meter.
Warga yang rumahnya terkena dampak banjir tinggi mulai mengungsi di kantor desa dan ke posko pengungsian di kantor BPBD Kabupaten Bandung di Baleendah. Menurut data BPBD Kabupaten Bandung, sudah ada 9 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di posko. Mereka sudah mulai mengungsi sejak Kamis (24/12/2020) malam.
Sementara itu, warga masih terlihat melakukan aktivitas di wilayah yang terkena dampak banjir rendah. Anak-anak yang rentan terpantau dibawa menggunakan ban pelampung yang berfungsi sebagai perahu. Hal ini disampaikan Yadi Acim, warga setempat yang memantau langsung dari lapangan.
BACA JUGA :
Teh Nia Janji Atasi Banjir dan Bangkitkan Nama Karapyak, Komunitas Munding Dongkol Angkat Bicara
Ada 9 Kecamatan Berpotensi Banjir, Pemkab Bandung Tetapkan Status Darurat Bencana
Saluran Irigasi di Ciparay Tersumbat, 462 Warga Terdampak Banjir
“Karena ketinggian air cukup dalam, warga menggunakan perahu atau ban dalam untuk beraktivitas. Ada juga yang memaksakan diri menembus genangan air dengan berjalan kaki,” tutur pria yang akrab disapa Acim itu kepada BandungKita.id, Jumat (25/12/2020).
Menurut Acim, warga pun belum sempat menyelamatkan harta bendanya. “Air datang tiba-tiba, masyarakat pun belum siap, persiapannya betul-betul belum siap. Kemarin, air datang sekitar pukul 21.00 WIB, daerah yang rendah di kampung ini sudah kemasukan air,” jelasnya.
“Pukul 21.00 WIB, air betul-betul besar dan langsung menggenang,” tambah Acim kemudian.
Hingga berita ini diturunkan, BandungKita.id masih menunggu informasi resmi dari BPBD Kabupaten Bandung mengenai data rumah dan warga yang terdampak. (Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien