Ironis! Kebutuhan Terdesak Karena PPKM Darurat, Penjual Jasa Servis HP PGC Terpaksa Turun ke Jalanan

BandungKita.id, Nasional – Intruksi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dikeluarkan pemerintah semakin membuat masyarakat semakein terdesak kebutuhan ekonomi.

Sebuah video viral yang beredar di media sosial menunjukan sejumlah pedagang dan servis handphone yang terpaksa harus turun ke jalan lantaran tempat usahanya yang berlokasi di Pusat Grosir Cililitan (PGC) ditutup.

Seperti diketahui, dalam salah satu poin yang tertuang dalam PPKM Darurat adalah menutup operasional sementara mal atau pusat perbelanjaan secara penuh.

Mereka harus menawarkan jasa perbaikan handphone kepada masyarakat yang melintas di sekitaran PGC.

Hal tersebut dilakukan semenjak tanggal 2 Juli 2021 semenjak PPKM Darurat diberlakukan.

“Secara langsung kalau kita turun ke sini, omset makin menurun,” kata salah seorang penjual jasa servis handphone PGC, Frans Rivaldo Sinaga.

“Nggak kaya biasa, kalau di atas kita bisa dapat lebih . Kalau di sini pengunjung rata-rata kurang tahu kan kalau kita di pinggir jalan gini,” sambungnya.

Frans mengaku, selama di jualan di jalanan pedagang hanya membawa pulang uang Rp100 ribu per orang.

“Di luar makan, itu udah bersih,” ujarnya.

Frans menyebut, para pedagang menawarkan jasanya mulai dari jam 10 pagi hingga jam 7 malam. Pasalnya, penerangan di sekitar jalan tersebut sangat minim.

“Soalnya kan kita enggak ada cahaya lampu,” imbuhnya.

Frans berharap, semoga kondisi ini bisa segera normal kembali seperti biasa agar masyarakat semua tidak kesusahan dan negara tidak semakin hancur seperti sekarang.

Baca Juga:

Foto Setnov Bawa Ponsel di Lapas Sukamiskin, Ini Penjelasan Kalapas

Soroti Banyak Nakes Mengundurkan Diri, DPRD Jabar: Harus Evaluasi

DPRD Jabar Dorong Pemprov Manfaatkan Medsos Untuk Promosi Wisata

Hal serupa juga diungkapkan Arya yang juga penjual jasa servis handphone PGC. Ia mengaku, semenjak mal ditutup para penjual jasa dan pedagang handphone turun ke bawah.

Menurutnya, kebutuhan yang mendesak yang membuat mereka turun ke jalan.

“Karena biaya sewa toko harus tetap dibayar, sevice charge kita harus bayar. Kita nggak bisa nyalahin gedung karena pemilik gedung juga rugi juga dan bukan kemauan mereka untuk tutup,” tuturnya.

Arya mengaku, omsetnya mengalami penurunan drastis, bahkan sampai 70 persen.

“Alhamdulillah juga bersyukur karena ada bantuan dari Satpol PP,” ujarnya.

Arya juga berpesan kepada aparat atau satgas yang bertugas di wilayah tersebut. Ia mengatakan bahwa para penjual dan pedagang bukan melanggar atau melakukan hal-hal negatif, namun karena kebutuhan yang mendesak terpaksa harus turun ke jalan.

Sementara itu, Kasatpol PP Kecamatan Kramat Jati Ali Amril mengungkapkan, pihaknya peduli kepada warga yang terdampak Covid-19. Oleh karenanya, pihaknya memberikan bantuan berupa beras dan uang tunai.

Menurutnya, hal ini dilakukan lantaran adanya PPKM Darurat sehingga mal khususnya pedagang HP, mereka terpaksa turun ke jalan untuk menjual jasa servis di bawah JPO PGC.

“Kita hanya memberikan imbauan dengan cara persuasif,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id) ***

Editor: Agus SN