BandungKita.id, KBB – Kampung Cisitu Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat ternyata menyimpan mutiara tersembunyi berupa destinasi wisata alam yang masih perawan.
Terdapat dua destinasi yang layak dikunjungi para wisatawan saat menghabiskan waktu akhir pekan, terlebih bagi anda yang hobi berkendara motor trail dengan trek yang memacu adrenalin.
Dikenal dengan sebutan Curug Ngebul, wisata alam yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter, dengan lebar kurang lebih 5 meter. Karena ketinggian curug inilah, ketika debit air sedang tinggi, air yang jatuh akan menimbulkan butiran-butiran embun yang berkumpul menyerupai asap. Sehingga curug ini dinamakan Curug Ngebul.
Air dari Curug Ngebul ini berasal dari salah satu curug yang fenomenal di Bandung Barat, yaitu Curug Malela. Pasalnya, Curug ini berada di bagian hilir dari Curug Malela, yang aliran airnya berasal dari aliran sungai Cidadap.
Selain Curug Ngebul yang masih asri, Datar Malela pun menjadi salah satu lokasi yang recomended untuk berkemah dan dilengkapi pemandangan alam yang asri.
Inisiator sekaligus pengelola Curug Ngebul, Asep Saiful Muqodas mengatakan, kedua obyek wisata ini memiliki potensi wisata yang sangat besar.
Pasalnya, terbilang masih perawan lantaran belum terjamah oleh banyak wisatawan sehingga lingkungan alamnya masih asri dan rimbun.
Tonton Juga:
“Curug Ngebul yang memiliki ketinggian air terjun sekitar 20-30 meter ini, airnya sangat jernih. Sedangkan, Datar Malela yang merupakan dataran luas ini sangat cocok untuk dijadikan lokasi perkemahan, dan rekreasi bertemakan alam,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kebanyakan jumlah wisatawan yang berkunjung belum terlalu banyak karena mungkin faktor akses jalan. Dalam setahun masih sekitar ratusan wisatawan saja.
“Kebanyakan juga wisatawan berasal dari wilayah Bandung dan sekitarnya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk pengembangan potensi wisata di Desa Sindangjaya tidak bisa dilakukan oleh seorang diri. Ia mengaku, dirinya juga dibantu oleh elemen masyarakat desa mulai dari tokoh masyarakat, Karang Taruna hingga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa.
Selain itu, sambung dia, waktu yang diperlukan untuk mengembangkannya pun relatif tidak singkat. Mengingat, akses jalan menuju kedua obyek wisata ini terbilang jelek. Hingga akhirnya, pemerintah desa dengan warga mulai bergotong royong melakukan perbaikan jalan dengan sumber daya seadanya.
“Murni warga masyarakat desa Sindanjaya yang dari awal pembukaan jalan hingga ke Datar Malela dan Curug Ngebul,” bebernya.
Ia mengaku, pihaknya telah mendorong kedua obyek wisata tersebut agar menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di KBB dengan memanfaatkan berbagai media promosi, mulai dari media massa hingga media sosial semisal Instagram, YouTube dan sejenisnya.
Namun, lantaran adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 hingga saat ini, pihaknya terpaksa untuk sementara waktu menutup kedua tempat wisata tersebut.
Terlebih lagi, sambung dia, dengan adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang bertujuan menekan penularan COVID-19.
“Jadi pemerintah desa vakum sementara soal pengembangan obyek wisata Curug Ngebul dan Datar Malela karena adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kalau pun ini dilanjutin juga tidak ada pengunjung,” tandasnya. (Tim BandungKita.id).
Baca Juga: