Diterjang Banjir, PTM di SMA Negeri 1 Lembang Dihentikan Sementara

BandungKita.id, KBB – Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus dihentikan sementara. Hal itu menyusul terjadinya banjir yang menyebabkan 20 kelas terendam lumpur pada Sabtu (13/11/2021).

Berdasarkan data pihak sekolah bencana banjir menerjang 20 ruangan di SMAN 1 Lembang, terdiri dari ruang kelas, ruang guru, dan ruangan komputer. Diduga akibat drainase di bagian atas tidak berfungsi optimal.

Kepala SMAN 1 Lembang, Suhendiana Noor mengatakan, hari ini pihaknya tidak melaksanakan PTM dulu lantaran sedang dilakukan pembersihan.

“Hampir semua kelas terendam lumpur, total yang terdampak dengan ruang kantor itu ada 20 ruang. 35 komputer juga terendam,” kata Suhendiana

Sementara itu, Camat Lembang, Herman Permadi mengatakan, bencana banjir tak hanya terjadi di SMA Negeri 1 Lembang saja, namun terjadi juga di Desa Jayagiri, Pagerwangi dan Mekarwangi.

“Karena di kami itu kejadian longsor bukan hanya di satu desa saja, tapi banyak terjadi di desa lainnya,” katanya, Senin 15 November 2021.

Kemarin, lanjut dia, banyak yang bertanya terkait masalah banjir di wilayahnya. Namun, ia mengaku hal itu bukan bencana banjir melainkan luapan air lantaran drainase di wilayah tersebut sedang dalam penataan ulang.

“Ini akibat dari pada di atas hulu itu sudah terjadi pembukaan lahan dan lain sebagainya yang menyebabkan debit air itu jadi lebih banyak dan tidak tertampung dengan drainase yang ada,” terangnya.

Ia menyebut, kejadian di Kayu Ambon sendiri merupakan luapan. Sehingga masuk dan jebol ke area SMA Negeri 1 Lembang.

“Ini juga sedang kami lakukan upaya preventif. Makanya besok atau beberapa hari ke depan kami akan gelar pasukan guna menyiapkan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Kendati statusnya belum dinyatakan tanggap darurat, namun pihaknya tetap harus siap siaga bencana.

“Kita mengerahkan segala potensi dari semua pihak. Masalah posko juga saya sudah membuat posko. Bahkan, ruang Kasie Tantrib sudah kita jadikan posko,” jelasnya.

“Kami juga tiap malam melakukan piket siaga. Jadi kita itu sudah standby,” tambahnya.

Ia menyebut, pihaknya telah menyiapkan posko di beberapa titik lokasi.

“Untuk Pagerwangi kita upayakan ada dua titik. Termasuk, di Jayagiri saya minta ada 2 titik juga. Karena itu kan ada kampung belakang ampera sama Sukapinggir, termasuk juga Pasir Ipis kita antisipasi karena masih rawan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Duddy Prabowo mengatakan, pihaknya sejak kemarin sudah di sana dan melakukan assessmen dan itu dampak dari jebolnya tembok Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang ada dibelakangnya lantaran tidak bisa menampung debit air yang cukup besar.

Sehingga, sambung dia, berdampak pada jebolnya satu ruang komputer yang ada di SMA Negeri 1 Lembang.

“Jadi hari ini anak-anak sekolah sedang dikerahkan untuk membantu melakukan pembersihan dan yang terparah hanya satu ruangan karena lumpur tersebut bercampur dengan kotoran ternak,” tuturnya.

Ia menyebut, pelaksanaan PTM di SMA Negeri 1 Lembang belum bisa dilakukan dalam kurun waktu satu hingga dua hari lantaran masih harus dilakukan pembersihan.

“Untuk sementara, kondisi sekolah masih aman untuk digunakan kegiatan KBM,” tandasnya. (agus satia negara) ***