BandungKita.id, KBB – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat mendorong penguatan armada truk pengangkut sampah. Pasalnya jumlah serta kondisi truk pengangkut sampah yang ada saat ini belum ideal.
Sekretaris Komisi III DPRD KBB, Gumilar mengatakan, penguatan armada truk sampah guna mengatasi persoalan sampah yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Menurutnya, jumlah ideal armada truk sampah di KBB sebanyak 40-50 unit, namun saat ini hanya ada 38 unit.
“Tahun 2021 dianggarkan 2021 lima armada, intinya kalau lihat dari penganggaran jauh dari RPJMD. Tahun 2020 komisi sudah anggarkan penambahan armada ternyata kena refocusing cukup besar karena Covid-19,” ujarnya saat dihubungi, Senin (29/11/2021).
Lebih lanjut, ia menerangkan masalah sampah di KBB kian hari makin banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini lantaran keterlambatan pengangkutan dari TPS ke TPA sehingga terjadi penumpukan sampah.
Persoalan ini diakibatkan oleh jumlah armada yang tidak ideal disertai dengan kondisi truk yang kerap mengalami kerusakan karena termakan usia. Dua faktor ini menjadi biang keladi pengangkutan sampah tidak optimal.
Dijelaskannya, sebagian armada truk tersebut merupakan warisan dari Kabupaten Bandung pasca pemekaran wilayah. Tak hanya itu, untuk anggaran dinas sendiri terkait pengangkutan sampah hanya Rp18 miliar untuk operasional sopir, perawatan kendaraan dan lain sebagainya.
“Masalah kendaraan adalah solusi pertama dalam menyelesaikan pengangkutan dari daerah ke TPA. Kami juga mendorong jangka panjang dari hulu ke hilir optimalkan bank sampah di hulu pemilihan di rumah terus pemilahan di TPS baru diangkut ke TPA,” katanya.
Baca Juga
Buruh Kembali Kepung Gedung Sate, Pinta Ini ke Gubernur
Libur Nataru, Satpol PP KBB Bakal Monitoring Ruang Publik
Gumilar pun meminta komitmen DLH KBB untuk serius menangani persoalan pengangkutan sampah. Jangan sampai terus dibiarkan, sehingga akan berdampak buruk ke depannya.
“Harus ada kemauan kuat untuk membenahi internal masalah pengadaan dan pemeliharaan dan operasional. Harus ada komitmen DLH KBB untuk selesaikan sampah,” ucapnya.
Kemudian, dinas juga harus memiliki inovasi untuk penanganan sampah, serta mengedukasi masyarakat terkait persampahan. Pasalnya, masalah sampah diperlukan kerjasama semua pihak agar betul-betul bisa diatasi.
“Harus terus gaungkan bahwa ini masalah dunia. Selesaikan dari hulu ke hilir simultan antara sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di TPS. Bukan hanya penyelesaian sampah hanya menarik dari warga di simpan di TPA terus selesai. Di KBB harus ada inovasi lain bukan hanya jargon tapi memang benar bisa turunkan,” pungkasnya. (Faqih Rohman Syafei)