Bandungkita.id, KBB – Lions Clubs International District 307 B2 Daerah 1C yang terdiri dari Lions Club Bandung Lestari, Lions Club Bandung Tohaga, Lions Club Bandung Kuwera Lestari, Lions Club Bandung Tunas Lestari, dan Lions Club Cirebon Cakra Buana yang berada di bawah bimbingan Ketua Daerah 1C, Irma Suganda, mengadakan kegiatan bertajuk ‘Lions Clubs International District 307 B2 Daerah 1C Peduli Lingkungan’.
Kegiatan ini berupa penebaran lebih dari 30.000 bibit ikan (tawes, nilem, sepat, dan baung) dan 500 liter eco enzyme yang dilakukan di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan penebaran bibit ikan endemik Jawa Barat ini bertujuan selain ikut berperan serta melestarikan jenis-jenis ikan asli Jawa Barat seperti tawes, nilem, sepat, dan baung, juga membantu ketahanan pangan bagi warga sekitar danau Saguling. Penebaran eco-enzyme yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas air danau akan secara langsung memperbaiki danau sebagai suatu ekosistem yang menyangga kehidupan hewan dan tanaman di dalam danau itu sendiri maupun manusia yang tinggal di sekitar Waduk Saguling.
“Eco Enzyme yang ditebarkan dibuat secara bersama-sama oleh anggota Lions Clubs Wilayah 1, dan juga
dukungan dari Komunitas Eco Ezyme Bandung, Komunitas Hayu Hejo, juga warga Kota Baru Parahyangan,” ujar Ketua Panitia, Lion Taufik Budiman dari Lions Clubs Bandung Lestari yang akrab dipanggil Lion Taufik.
“Pelaksanaan kegiatan tebar bibit ikan dan eco-enzyme merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan (service) yang diberikan oleh Lions International untuk mendukung masyarakat agar bisa berkesempatan mendapatkan kualitas hidup lebih baik lagi,” papar First Vice District Governor (FVDG) Teguh Kinarto.
“Sebagai Ketua Wilayah 1 yang menaungi Daerah 1C, saya mendukung pelaksanaan kegiatan tebar bibit
dan eco-enzyme ini,” tutur Rosiany T Chandra atau Lion Sian.
“Kedua kegiatan ini termasuk dalam dua dari adalah salah dari lima pilar pelayanan yang diterapkan oleh Lions International, yaitu environment (pelestarian lingkungan) dan relieving hunger (ketahanan pangan),” tambah Lion Rosiany.
Selain penebaran bibit ikan, kegiatan ini juga berupaya mewujudan pilar lingkungan melalui penerapan konsep acara Zero Waste Event, yaitu kegiatan minim sampah, dimana peserta kegiatan membawa tumbler minuman, tidak menggunakan bungkus/kantong plastik sekali pakai, serta memilah sampah.
“Sampah organik yang terkumpul dimasukan ke lubang biopori. Sementara sampah non organik, seperti kertas, botol plastik bekas eco-enzym didonasikan kepada waste station yang berada di Kota Baru Parahyangan,” ucap Lion Taufik.
“Kami sadar bahwa masih belajar dalam pengelolaan lingkungan dan masih banyak kekurangan. Namun, kami sudah berani memulainya sebagai bekal untuk generasi yang akan datang,” tutupnya.