Bandungkita.id, KBB – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan insiden keracunan massal di Kampung Cijengkol, RW 05, Desa Wangunsari sebagai kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan. Terdapat 227 orang yang menjadi korban keracunan karena mengkonsumsi makanan pada acara hajatan akhir Februari kemarin.
“Kita tetapkan ini senagai Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto, usai rapat koordinasi di Command Center pada Jumat (3/3/2023).
Video Pilihan:
Dikutip dari halaman Mitra Keluarga
Apa itu salmonella?
Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.
Selain itu, konsumsi makanan yang kurang matang dan tidak dicuci juga dapat meningkatkan risiko terkontaminasi. Adapun cara mengetahui apakah makanan tersebut mengandung bakteri salmonella, sebenarnya tidak mudah. Bakteri salmonella dalam makanan hanya dapat terdeteksi melalui uji di laboratorium.
Meski begitu, Anda dapat menghindari makanan mentah yang berasal dari hewan sebab memasak dengan matang dapat membunuh Salmonella.
Penyebab infeksi salmonella
Bakteri Salmonella dapat hidup di usus manusia, hewan, dan unggas. Penularannya bisa melalui beberapa cara, antara lain:
Makanan yang terkontaminasi
Sebagian besar orang yang terinfeksi salmonella karena memakan makanan yang telah terkontaminasi. Beberapa jenis makanan yang umum terinfeksi salmonella adalah sebagai berikut:
- Daging mentah dan unggas setengah matang, termasuk ayam, burung, bebek, sapi, babi, dan kalkun.
- Makanan laut jika dipanen dari air yang terkontaminasi.
- Telur mentah dari ayam yang terinfeksi.
- Mayones atau bahan lain buatan sendiri yang dibuat menggunakan dari telur mentah yang terkontaminasi.
- Buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak dicuci.
- Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk susu lainnya, termasuk keju lunak, es krim, dan yogurt
- Makanan olahan seperti chicken nugget dan selai kacang
Baca Juga:
Peneliti UI Temukan Bakteri Genus Baru di Sukabumi
Kadinkes KBB Bagikan Tips Sehat Cegah Penyakit di Musim Penghujan, Gampang Dipraktekkan Lho
Sering Nahan Kencing? Ini 6 Bahaya Kesehatan Jika Kamu Sering Menahan Kencing
Penyebab lain
Selain dari makanan, ada beberapa penyebab lain yang membuat Anda mungkin mendapatkan salmonella, diantaranya:
- Tidak menjaga kebersihan seperti jarang mencuci tangan.
- Memelihara hewan peliharaan seperti anjing, kucing, burung, dan reptil yang dapat membawa bakteri.
- Konsumsi makanan mentah
- Tidak mencuci bahan makanan sebelum mengolahnya
Faktor risiko
Kemudian ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan terkena infeksi bakteri salmonella, diantaranya:
- Anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun, lebih mungkin terkena salmonella daripada orang dewasa.
- Orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah
- Riwayat perjalanan internasional di tempat dengan sanitasi yang buruk.
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh
- Memiliki penyakit radang usus karena dapat merusak lapisan usus sehingga salmonella lebih mudah bertahan.
Gejala salmonella
Siapapun dapat terinfeksi penyakit ini, terutama bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Sebagian besar infeksi salmonella dapat diklasifikasikan sebagai gastroenteritis.
Ketika terinfeksi, Anda mungkin tidak akan langsung mengalami gejala karena masa inkubasi berkisar dari beberapa jam hingga dua hari setelah mengonsumsi makanan tersebut. Setiap orang juga mungkin mengalami gejala yang berbeda, tergantung kekebalan tubuh mereka.
Namun, secara umum ada sejumlah gejala salmonella, yaitu:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Demam
- Kram perut
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Darah di dalam tinja
Umumnya, tanda dan gejala infeksi salmonella ini akan berlangsung selama 2-7 hari. Lalu, diare dapat berlangsung sampai 10 hari, meskipun mungkin diperlukan beberapa bulan sebelum usus kembali normal.
Pengobatan salmonella
Keracunan Salmonella memerlukan waktu penyembuhan sekitar satu minggu tanpa perlu pengobatan khusus jika penderitanya memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Sebagai cara menyembuhkan salmonella, minumlah banyak air dan cairan lainnya untuk menghindari dehidrasi jika mengalami diare. Namun, apabila mengalami gejala infeksi salmonella memberat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan tinja, urin, dan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, jika gejala semakin parah, diare parah hingga muncul kotoran berdarah, demam tinggi yang tak kunjung membaik, dan dehidrasi parah juga menandakan Anda memerlukan obat-obatan antidiare, antibiotik, maupun perawatan medis lainnya.
Infeksi salmonella yang tidak tertangani bisa menyebabkan robeknya dinding usus dan komplikasi lain yang lebih serius.
Cara mencegah salmonella
Menjaga kebersihan tubuh dan makanan adalah cara paling utama untuk mencegah terjadinya salmonella. Pencegahan infeksi salmonella juga sangat penting dilakukan terutama jika di dalam rumah terdapat anak atau orang tua dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara mencegah salmonella, diantaranya:
- Pastikan semua unggas, daging, makanan laut, dan telur, dimasak dengan baik. Masak makanan yang mengandung bahan-bahan ini ke suhu internal 73,8 ° C (165 ° F).
- Hindari mengkonsumsi susu mentah atau produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi.
- Hindari mengkonsumsi telur mentah atau setengah matang. Simpan telur dalam lemari es.
- Jangan konsumsi telur yang sudah retak.
- Cuci bersih produk sebelum dikonsumsi.
- Cuci bersih semua peralatan, termasuk talenan, pisau, dan meja, setelah menangani makanan mentah.
- Cuci tangan secara menyeluruh saat akan mengolah makanan, setelah kontak dengan kotoran, maupun setelah memegang reptil atau burung. (*)