Bandungkita.id, KBB – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, bersama istrinya, Sukmawati Latif, mencuri perhatian pada pawai dan Kirab Kendaraan Hias Dekranas ke-43 yang digelar di sepanjang Jalan Stadion Sriwedari-Jalan Slamet Riyadi-Jalan Teuku Umar-Jalan Ronggowarsito-Mangkunegaran pada Rabu (15/5/2024).
Pasangan ini tampil kompak dengan kostum glamour berwarna merah menyala. Sukmawati mempesona dengan gaun bermotif batik dan tas antik dari eceng gondok, sementara Arsan mengenakan baju pangsi hitam yang dipadukan dengan kaos putih serta topi krem dari bahan bambu, karya perajin lokal Bandung Barat.
Ade Zakir, Sekretaris Daerah KBB, juga tampil bersama istrinya, Eni Zakir. Eni mengenakan kebaya merah muda penuh manik-manik dengan selendang dan kerudung biru, menarik perhatian penonton dengan kemewahan dan keunikan kostumnya.
Kostum-kostum ini adalah produk asli UMKM Bandung Barat, yang dipamerkan dari atas mobil hias penuh bunga. Produk unggulan seperti display batik, ecoprint eceng gondok, alat musik bambu, anyaman bambu, wayang golek, dan cobek karakter, semuanya dipamerkan di acara ini.
“Semua kostum yang kami pakai dan pamerkan adalah produk unggulan UMKM KBB. Produk UMKM KBB bisa bersaing dengan produk lainnya,” ujar Arsan Latif. Ia mengungkapkan kebanggaannya mengenakan kostum hasil karya warga Bandung Barat, yang berpotensi tinggi di pasar nasional dan internasional.
Produk-produk UMKM Bandung Barat memanfaatkan bahan-bahan dasar yang sering dianggap sampah, seperti eceng gondok, menjadi barang berharga. Contohnya, tas dari eceng gondok yang dikenakan Sukmawati, telah menembus pasar Bali, Yogyakarta, Kanada, dan Korea.
“Banyak produk UMKM KBB yang sudah tembus pasar modern. Produk ecoprint, salah satunya, telah lolos kurasi Propinsi Jawa Barat dan tim kurasi dari Uniqlo,” tambah Arsan.
Selain fashion dan kerajinan tangan, UMKM Bandung Barat juga dikenal dengan berbagai olahan makanan dan minuman. Arsan berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi UMKM Bandung Barat sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Perekonomian banyak disokong oleh perkembangan UMKM. Pemda KBB akan mendorong perkembangan UMKM dengan memberikan kemudahan perijinan serta bantuan sesuai dengan kemampuan anggaran,” tuturnya.
Acara pawai ini tidak hanya memamerkan kekayaan budaya dan produk unggulan KBB, tetapi juga memperlihatkan komitmen Pemkab Bandung Barat dalam mendukung UMKM lokal dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. (Diskominfotik KBB)