BANDUNGKITA.ID, CATATAN REDAKSI – Bandung Raya tengah bersiap menghadapi Pilkada serentak pada 27 November 2024. Di tengah hiruk-pikuk kampanye dan janji-janji politik, isu lingkungan menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan. Namun, apakah ada solusi konkret yang ditawarkan oleh para calon kepala daerah?
Krisis Lingkungan di Bandung Raya
Bandung Raya, yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya, menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Beberapa di antaranya adalah:
- Sampah Plastik: Penanganan sampah plastik masih menjadi tantangan besar. Banyak sungai dan saluran air yang tercemar oleh sampah plastik, yang tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
- Banjir: Setiap musim hujan, banjir menjadi masalah rutin di beberapa wilayah. Sistem drainase yang buruk dan alih fungsi lahan menjadi penyebab utama.
- Kemacetan: Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tidak diimbangi dengan infrastruktur jalan yang memadai menyebabkan kemacetan parah di berbagai titik.
- Tata Ruang: Pembangunan yang tidak terencana dengan baik menyebabkan degradasi lingkungan dan hilangnya ruang terbuka hijau.
Di Bandung Barat, daerah otonom baru ini memiliki histori panjang terkait sejarah aliran sungai Citarum dan keberadaan dua bendungan raksasa sebagai project nasional, mirisnya Bandung Barat masih disebut menjadi ceruk pembuangan limbah B3 liar, terutama limbah Baru bara.
Kabupaten Bandung, kawasan hutan di daerah Cimenyan, kawasan hutan yang beralih fungsi menjadi kawasan hunian dan pertanian saat ini menjadi bom waktu bagi daerah Kota Bandung dimana daerah tangkapan air menjadi berkurang dan mengakibatkan bencana.
Komitmen Para Calon Kepala Daerah
Dalam berbagai diskusi dan kampanye, para calon kepala daerah di Bandung Raya telah menyatakan komitmen mereka untuk menangani masalah lingkungan. Namun, komitmen ini sering kali hanya sebatas janji tanpa rencana aksi yang jelas. Beberapa inisiatif yang diusulkan antara lain:
- Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas: Mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah melalui program daur ulang dan pengurangan penggunaan plastik.
- Pembangunan Infrastruktur Hijau: Meningkatkan ruang terbuka hijau dan memperbaiki sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir.
- Transportasi Publik: Mendorong penggunaan transportasi publik yang ramah lingkungan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
VIDEO PILIHAN
Peran Generasi Muda dan Aktivis
Generasi muda di Bandung Raya menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu lingkungan. Kampanye seperti #PilahPilih telah menggerakkan pemilih muda untuk mendesak para calon kepala daerah agar memprioritaskan krisis iklim dalam agenda mereka.
Baja Juga:
Wow! Berkat Makanan Tradisional, Bandung Masuk 10 Kota Terbaik Dunia
Wow..Extreme Satu Panggung Dewa 19 , Ahmad Dhani Spill Once dan Bilang Begini!
Elok F Mutia, Project Lead Pilah Pilih, menyatakan bahwa pemilih muda semakin sadar dan kritis terhadap perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. “Pilkada adalah momentum tepat bagi anak muda Jawa Barat untuk mendesak isu lingkungan masuk dalam prioritas kebijakan kepala daerah yang nantinya terpilih,” jelasnya dikutip Hijau.com.
Eyang Memet, Pendiri Yayasan Panata Giri Raharja yang juga tokoh dan aktivis lingkungan hidup Kabupaten Bandung, menyebut kerusakan lingkungan seringkali terjadi dengan dalih investasi, “Pembangunan itu tidak bisa dilihat dari satu sisi. Pembangunan sekarang itu luar biasa, tapi jangan lupa hal kedua ada masalah lingkungan hidup, harus ada keseimbangan. Belum lagi ketiga ada sosial kemasyarakatan. Ada tatanan masyarakat yang terkena dampak pembangunan. Bagaimana menciptakan keadilan bagi masyarakat,” ujarnya pada saat isyu Munculnya wacana pembangunan kawasan Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali sebagai kawasan destinasi wisata kelas dunia, menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi Kabupaten Bandung.
Solusi Kongkrit
Untuk mengatasi masalah lingkungan di Bandung Raya, diperlukan solusi yang konkret dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Kolaborasi Multi-Pihak: Pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam mengatasi masalah lingkungan.
- Edukasi dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui program edukasi dan kampanye.
- Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi untuk pengelolaan sampah, pengendalian banjir, dan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah konkret, diharapkan masalah lingkungan di Bandung Raya dapat diatasi, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Saksikan Dialog Interaktive kami sore hari ini, Saptu, 28 Sep 2024, pukul 16:00 Wib, Live Streaming Facebook dan Yotobe BandungKitaid bersama Nara Sumber:
- Luthfi Hizba Rusydia, ST.,M.Sc.MT, Akademisi, Founder PRKI, Dewan Terpilih DPRD Kab.Tasikmalaya
- David Riksa Buana, Ketua Umum Trapawana
- Dadang Hermawan (Mang Utun), Koordinator Kaukus Aktivis Lingkungan Jawa Barat
- ir. Apung Hadiat Purwoko, Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab.Bandung Barat
(Dhomz Hermawan/BandungKita.id)