BandungKita.id, Kab.Bandung – Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada 2 Mei 2025, H. Agus Yasmin secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai NasDem Kabupaten Bandung. Keputusan ini menimbulkan spekulasi terkait dinamika politik di wilayah tersebut serta arah politiknya ke depan.
Dalam pernyataan yang disampaikan, Agus Yasmin menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang mudah mengkhianati atau mengingkari komitmen yang telah dibangun. Namun, ia merasa bahwa nilai-nilai ideal yang selama ini ia pegang teguh semakin memudar dalam operasional partai. Oleh karena itu, ia memilih mundur dan mengajak seluruh simpatisan serta relawan untuk rehat sejenak dari hiruk-pikuk dunia politik. “Mari kita kembali fokus mengabdi kepada masyarakat Kabupaten Bandung sesuai bidang dan kapasitas masing-masing, serta terus mendukung dan mengawal kerja-kerja Bupati Bandung, Bapak Dadang Supriatna, dan Wakil Bupati Bapak Ali Syakieb,” ujarnya.
VIDEO PILIHAN
Sejak pertama kali menerima mandat memimpin DPD NasDem Kabupaten Bandung pada 2014, Agus Yasmin telah membawa partai mencapai berbagai pencapaian penting. Pada Pemilu 2019, jumlah kursi meningkat menjadi lima di DPRD Kabupaten serta satu di DPRD Provinsi. Kemajuan berlanjut pada Pemilu 2024 dengan raihan enam kursi DPRD Kabupaten, satu kursi DPRD Provinsi, dan satu kursi DPR RI. Ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut adalah hasil perjuangan kolektif, bukan keberhasilan pribadinya semata.
ARTIKEL PILIHAN
Dalam pesannya, Agus Yasmin juga mengomentari struktur kepengurusan baru DPD Kabupaten Bandung yang hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari DPW. Jika benar sudah terbentuk pengurus baru, ia mengucapkan selamat bekerja dan berharap langkah mereka ke depan mendapat restu dari Allah SWT. Ia juga menitipkan bantuan dana partai sebesar Rp520 juta yang diterima dari Pemkab Bandung, agar digunakan dengan bijak untuk meningkatkan suara dan kursi DPRD.
Apa Dampak dan Spekulasi Politik di Kabupaten Bandung?
Apih Apung hadiat Purwoko, yang saat ini dikenal sebagai pengamat kebijakan publik, menyoroti peran H. Agus Yasmin dalam dinamika politik Kabupaten Bandung sebagai figur yang memberikan dorongan besar bagi perubahan dan perjuangan Bupati Dadang Suoriatna.
VIDEO PILIHAN
Menurut Apih, sapaan akrab Apung, Agus Yasmin bukan sekadar pemimpin partai, tetapi juga seorang katalisator yang mampu menggerakkan energi politik di tingkat lokal.
Dalam berbagai kesempatan, Agus Yasmin menunjukkan komitmen kuat terhadap visi restorasi yang diusung Partai NasDem. Ia memainkan peran penting dalam konsolidasi politik, termasuk dalam upaya memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung 202.
Dengan strategi yang matang, ia berhasil mengamankan dukungan signifikan dari kader dan simpatisan partai, yang berkontribusi pada kemenangan pasangan tersebut.
Menurut oria yang aktif di Soksi era Bupati Obar sobarna ini juga menyoroti bagaimana Agus Yasmin mampu membangun sinergi antara partai dan pemerintahan daerah. Ia tidak hanya berfokus pada kemenangan elektoral, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang diusung selaras dengan kebutuhan masyarakat. “Agus Yasmin adalah figur yang memahami bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang bagaimana membangun kepercayaan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar mantan kadis Lh andalan Alm.Abu bakar ini seraya memperlihatkan beberapa artikel tentang sepak terjang Kang AY yang juga pernah menjadi Ketua DPRD Kab.Bandung itu.
VIDEO PILIHAN
Namun, dengan pengunduran dirinya dari Partai NasDem, muncul pertanyaan besar mengenai arah politik Kabupaten Bandung ke depan. Apuh menilai bahwa keputusan Agus Yasmin untuk mundur bisa menjadi titik balik bagi restrukturisasi kepemimpinan di partai serta membuka peluang bagi munculnya figur baru yang akan mengambil alih peran strategis. “Kepergian Agus Yasmin dari NasDem bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga refleksi atas dinamika politik yang terus berkembang,”.
Saat ini, publik masih menunggu langkah politik berikutnya dari Agus Yasmin. Apakah ia akan tetap berada di jalur politik atau memilih jalan lain dalam pengabdiannya kepada masyarakat? Yang jelas, warisan politiknya tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan perubahan Kabupaten Bandung.(Dhomz/BandungKita.id)