Bandungkita.id, KBB – Fahmi Saeful Bahri Sudrajat (20), mahasiswa semester empat dari Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), mengukir prestasi dengan cara menjadi peserta terbaik dalam Forum Parlemen Kampus DPR RI. Fahmi mengkritisi dan memberikan gagasan terkait sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.
Parlemen Kampus 2025 tersebut diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal DPR RI di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, Bandung pada 16–17 silam. Kegiatan ini merupakan simulasi parlemen yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi terkait Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003, khususnya pada bagian Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) 88 dan 120 yang membahas kurikulum pendidikan tinggi serta tanggung jawab pendanaan pendidikan.
Fahmi mengatakan, awalnya mengikuti seleksi untuk kegiatan tersebut dilakukan secara terbuka melalui pengisian Google Form. Ia pun diminta untuk menguraikan gagasan mereka terkait tema kegiatan serta menyertakan Curiculum Vitae (CV) sebagai bahan pertimbangan.
“Alhamdulillah lolos setelah melalui proses seleksi administratif dan penilaian substansi, saya dinyatakan lolos mewakili Unikom,” kata Fahmi saat dihubungi, Selasa (10/6/2025).
Fahmi menuturkan, dalam forum tersebut dengan lantang menyampaikan gagasan serta mengkritisi langkah dari pemerintah dalam merevisi undang-undang untuk pendidikan di Indonesia terutama kurikulum pendidikan perguruan tinggi. Suasana forum pun diakui Fahmi, layaknya seperti rapat peripurna antara pemerintah dengan legislatif dengan fokus membahas dunia pendidikan.
ARTIKEL PILIHAN
“Nah di forum itu memang karena kan kita ada banyak fraksi kurang lebih itu 8 fraksi pemerintah. Nah di fraksi itu kan berbeda-beda kan masukannya. Kalau misalkan saya secara pribadi karena di dalamnya itu berbicara mengacu kepada sistem pendidikan nasional, saya juga telah membaca ternyata di sistem pendidikan nasional bab 10 tentang kurikulum pasal 36 ayat 3 yaitu isinya kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan dan di sana itu ada huruf F yaitu tuntutan dunia kerja,” beber Fahmi.
Forum tersebut pun menjadi pengalaman berharga bagi Fahmi untuk mengetahui proses pengambilan keputusan produk hukum yang dilakukan pemerintah. Terlebih, Fahmi pun tak sendiri, karena terdapat perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan Fahmi terpilih menjadi peserta terbaik dalam karena dinilai aktif dalam menyampaikan gagasan kritis, solutif, dan relevan dengan tema yang diangkat.
ARTIKEL PILIHAN
“Sudah sangat bagus karena akhirnya kita mahasiswa juga merasakan bagaimana sulitnya untuk mendapatkan atau mengambil keputusan. Ini tuh kita cuma dua pasal, tapi kita bahas seharian. Bahkan ada yang tidak sepakat di tingkat pertama, akhirnya kita disepakati di tingkat kedua. Nah, ini juga menjadi ilmu baru bagi mahasiswa,” kata Fahmi.
Ia pun berharap, kegiatan forum parlemen kampus tersebut lebih masif disosialisasikan dan diselenggarakan secara berkala. Bahkan Fahmi berharap bisa langsung mengikuti rapat paripurna langsung di Senayan sekaligus mengetahui setiap sudut yang ada di gedung wakil rakyat tersebut.
VIDEO PILIHAN
“Lebih diluaskan lagi informasinya, karena sangat banyak juga mahasiswa yang tidak tahu informasi Parlemen Kampus. Yang kedua, setelah kita selesai di Parlemen Kampus, saya harap, mahasiswa bisa melihat langsung, bagaimana yang ada di DPR itu kita bisa lihat juga gitu diajak, jalan-jalan kesenayan untuk mendapatkan pengalaman baru atau memantau kegiatan terutama dalam pembahasan RUU ataupun kebijakan yang lainnya gitu,” ungkapnya.(Ron/BandungKita.id)