Warga Cililin Desak Transparansi Investigasi Kebakaran, PLN Diduga Lalai dalam Penanganan



Cililin, BandungKita.id – Sejumlah warga terdampak kebakaran di Cililin, yang menghanguskan dua ruko pada Minggu (16/6/2025) dini hari, mendesak adanya investigasi transparan terkait penyebab insiden tersebut. Pasalnya, mereka menilai pernyataan pihak PLN yang menyebut kebakaran terjadi akibat penggunaan kabel listrik warga yang tidak sesuai standar sebagai terlalu subjektif dan tidak didukung bukti teknis yang memadai.

Dadang Hamdani, salah satu warga yang terdampak, bahkan tengah mengupayakan pelaporan insiden ini ke Yayasan Perlindungan Konsumen, guna menuntut audit menyeluruh terhadap sistem distribusi listrik di kawasan tersebut. “Kami tidak bisa menerima begitu saja pernyataan PLN yang langsung menyalahkan instalasi warga. Padahal, ada faktor lain seperti penumpukan sambungan jumper di beberapa tiang listrik yang diduga ikut berkontribusi terhadap masalah arus pendek,” tegasnya.

Selain dugaan penyebab kebakaran, warga juga mempertanyakan lambatnya pemutusan aliran listrik saat insiden terjadi, yang sempat menghambat upaya pemadaman oleh petugas damkar. “Api sudah membesar, tapi listrik masih menyala. Petugas PLN datang terlambat karena sedang berada di wilayah lain, ini tentu harus dievaluasi,” tambah Dadang.

Menanggapi hal ini, Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Cililin, Mokhamad Ikhsan Maulana, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan jaringan sebelum kebakaran terjadi. Ia juga menyebut bahwa PLN rutin melakukan sosialisasi kepada konsumen terkait standar keamanan listrik, termasuk pemakaian kabel berlisensi SNI. Namun, warga berharap PLN lebih terbuka dalam menyampaikan data teknis dan tidak sekadar menyalahkan pengguna.

Dengan laporan yang akan diajukan ke Yayasan Perlindungan Konsumen, warga berharap ada audit independen terhadap sistem kelistrikan di Cililin, serta evaluasi terhadap prosedur penanganan darurat PLN agar kasus serupa tidak terulang. “Kami hanya ingin kejelasan. Kalau memang ada kelalaian, harus diperbaiki, bukan malah saling tuding,” tutup Dadang.

(Dhomz/BandungKita.id)