Lari ke Mana Duit Denda yang Masuk ke Komdis? Begini Jawaban PSSI

BandungKita.id – Bobotoh maupun suporter Persib Bandung tentu bertanya-tanya, kemana uang denda yang diperoleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dari klub, pemain atau panpel pertandingan di Liga Indonesia?

Seperti diketahui, Persib menjadi salah satu klub di Liga 1 yang paling sering terkena sanksi oleh Komdis PSSI. Sebut saja deretan sanksi yang diterima Persib Bandung pasca-melakoni laga kontra Persija Jakarta 23 September lalu.

Sejumlah pemain Persib, di antaranya Jonathan Bauman, Ezechiel N Douassel, hingga Bojan Malisic mendapat sanksi berupa larangan bermain. Rinciannya, Bauman dilarang bermain di dua pertandingan, Ezechiel lima, dan Bojan Malisic empat pertandingan.

BACA JUGA :

Ofisial Persib Bandung, Fernando Soler tak luput dari sanksi karena dianggap melakukan intimidasi kepada wasit. Ia dihukum tidak bisa memasuki stadion hingga berakhirnya kompetesi 2018.

Selain pemain dan ofisial, panitia pelaksana pertandingan pun dikenai sanksi. Diketahui, saat itu terdapat seorang suporter Persija Jakarta yang tewas karena dikeroyok oknum bobotoh di luar stadion sebelum laga dimulai.

Panpel kemudian dianggap gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton. Alhasil, panpel didenda sebesar Rp 100 juta rupiah dan sanksi lainnya.

Sebelum ini, Persib juga pernah beberapa kali mendapat sanksi denda. Jumlahnya ratusan juta rupiah sekali kena sanksi.

Tentunya tim yang pernah setor duit ke PSSI terkait denda tidak hanya Persib. Ada pula kesebelasan lain, baik itu di Liga 1 maupun Liga 2.

Lalu pertanyaan sebagian besar boboboh adalah ke mana larinya duit denda Liga Indonesia itu?

Sekjen PSSI, Ratu Tisha mengakui duit denda tersebut menjadi pemasukan PSSI.

“Yang pertama untuk pembiayaan klub, suporter, operasional timnas,” ungkap Ratu Tisha dalam video wawancara bersama Najwa Shihab.

“PSSI tidak berdagang. Maksudnya beli ini terus digunain lagi buat ini, bukan. Kita punya balance sheet yang jelas. Ada pemasukan, ada pengeluaran,” tambahnya.

Menurut Ratu Tisha, pengeluaran terbesar PSSI adalah untuk pembiayaan kompetisi.

Ia menambahkan, uang denda yang diterima dari klub-klub hanya 1 persen dari total pemasukan PSSI.

“Kalau kita total, itu (uang denda) hanya satu persen dari pemasukan PSSI,” kata Ratu Tisha.(ZEN/BandungKita.id)