Bandungkita.id, PERSIB – Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mulai geram dengan sikap Pelatih Mario Gomez. Alasannya tak lain karena pelatih asal Argentina ini kerap menyudutkan manajemen.
Seperti yang diutarakan sebelumnya, Gomez menyebut manajemen PT PBB tidak pernah memberikan perhatian kepada tim dengan menanyakan kondisi tim termasuk dengan sanksi yang diterima timnya dari Komisi Disiplin PSSI.
Komisaris Utama PT PBB, Zaenuri Hasyim meminta kepada Gomez untuk fokus membenahi tim ketimbang harus mengolok-olok manajemen. Apalagi saat ini Persib merosot ke posisi ketiga klasemen sementara setelah tak pernah menang dalam empat pertandingan sebelumnya.
“Dia diberi tugas menyelesaikan tujuh pertandingan dengan baik. Dia punya hak dan kewajibannya sebagai seorang pelatih. Kita harapkan juga kalau ada masalah-masalah yang menyangkut antara dia pelatih dengan manajemen kita minta menyelesaikan dengan baik. Tidak perlu disampaikan ke media karena itu urusannya antara dia dengan kita,” tegas Zaenuri di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Zaenuri mengakui bahwa Gomez merupakan pelatih bagus. Buktinya dia sempat membawa Persib ke puncak klasemen sementara Liga 1.
“Tapi dia selalu meminta sesuatu yang tak perlu kami beritahukan ke media. Kecuali kalau dia tidak digaji, teriak-teriak tidak apa-apa karena haknya,” tuturnya.
Disisi lain, Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono mengatakan bahwa selama ini manajemen tak pernah memalingkan muka dengan kebutuhan tim.
“Manajemen adalah sebuah korporasi yang tidak person to person. Siapapun yang bergerak adalah yang terbaik untuk Persib. Kita selalu memperhatikan betul tim Persib, apapun sesuai dengan hak dan kewajibannya. Tidak hanya laga tandang termasuk laga kandang,” jelas Kuswara.
Kuswara sangat menyesalkan dengan pernyataan yang dilontarkan Gomez. Rencananya pihaknya akan bertemu dengan Gomez untuk menanyakan maksud pernyataan tersebut.
“Padahal dalam perjanjian kontrak ada ketentuan klausul apabila ada keluhan apapun bentuknya itu disampaikan kepada manajemen dan disampainkan secara tertulis. Setelah itu manajemen mempertimbangkan,” tegasnya.(JAR/Bandungkita.id)
