Hamasah Library Resto, Tempat Nongkrong Keren di Bandung Barat yang Bikin Betah Baca Buku

BandungKita.id, KULINER – Jika Anda sulit memiliki waktu luang untuk membaca buku, lambat dalam memahami teks sebuah naskah karena suasana tak mendukung, atau mentok cari perpustakaan yang komplit koleksi buku-buku islaminya, Anda harus coba datang ke Hamasah Library Resto, di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Di Hamasah, pengunjung akan disuguhi keindahan interior bergaya Timur Tengah, ratusan buku yang tertata rapi dalam rak-rak mungil, lampion bercahaya matahari senja, serta meja dan sofa yang membuat kita nyaman untuk berlama-lama membaca.

Tak pelak, anda akan ditarik ke suasana perpusatakaan Kota Baghdad pada masa kejayaan Bani Abbasiyah. Gadget yang sering jadi teman duduk, bakal kandas seketika digantikan teman baru bernama buku.

Perpaduan dekorasi Timur Tengah dan Nusantara, menjadikan ruangan resto ini memiliki kesan mewah nan elegan.

Pengunjung pun dijamin betah berlama-lama nongkrong di resto muslim ini. Selain tempatnya yang cozzy, banyak hal yang membuat kita betah berlama-lama berada di tempat makan berkonsep library resto ini.

Ya, sesuai namanya tentu saja resto ini memiliki daya tarik utama yakni library atau perpustakaan. Keberadaan perpustakaan mini di dalam resto ini bakal membuat kita betah berlama-lama di tempat ini. Apalagi buat kalian yang memang hobi membaca. Lantunan muratal atau lagu-lagu bernuansa Islami akan menemani pengunjung selama berada di Hamasah.

Sambil menunggu pesanan kita datang, pengunjung dapat leluasa memilih buku yang ingin dibaca. Namun karena berkonsep moslem library resto, buku yang disediakan mayoritas bertema Islam seperti buku-buku hadits, kajian Islam, fiqih, hingga buku-buku kisah nabi dan rasul buat anak-anak.

“Saya sengaja membuat platform library resto. Saya tidak hanya ingin membuat tempat makan, tidak sekedar jualan. Berbisnis kuliner tidak hanya soal jual makanan, tapi saya ingin memberikan manfaat yang lebih besar. Saya ingin mengkolaborasikan tempat makan dengan pendidikan melalui adanya library,” ujar Owner Hamasah Library Resto, Dr Abdurrahman saat ditemui BandungKita.id, beberapa waktu lalu.

Munculnya platform resto berkonsep library ini tak bisa dilepaskan dari background Abdurrahman sebagai seorang pendidik. Pria yang juga menjabat sebagai Rektor sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung itu mengaku ingin menularkan semangat membaca bagi masyarakat luas di mana pun dan kapan pun.

Abdurrahman memahami betul bahwa buku adalah jembatan ilmu. Buku adalah pintu ilmu pengetahuan. Tak heran, pria yang juga berprofesi sebagai consultant marketing itu sejak awal mantap mengusung konsep library resto.

Sentuhan manis dalam menempatkan rak-rak buku di dalam ruangan makan sama sekali tak mengganggu kenyamanan pengunjung. Dengan sempurna, rak-rak buku itu ditempatkan di sela-sela meja dan kursi yang menyatu dengan dinding resto. Bentuk rak buku yang cantik dan unik sangat selaras dan harmonis dengan dekorasi dan ornamen dinding yang tampak elegan dengan warna biru muda dan putih.

“Buku-buku yang kami sediakan mayoritas adalah buku-buku bertema religi. Bertema Islam. Tapi banyak juga buku untuk anak-anak,” kata Abdurrahman.


Owner Hamasah Library Resto, Dr Abdurrahman berdiri di depan deretan koleksi buku di Hamasah Library Resto

Setelah mantap memilih konsep resto, Abdurrahman kemudian memutuskan untuk memilih menu bebek bakar madu dan kambing bakar madu sebagai menu andalan restonya. Tentunya, hal tersebut sebelumnya telah melalui tahapan riset dan studi kelayakan.

“Kami ingin menyajikan tempat nongkrong yang enak dan nyaman. Bisa makan enak sekalian dapat ilmu. Apalagi di wilayah Cimahi dan Bandung Barat belum ada resto kambing bakar bernuansa Timur Tengah. Kami yang pertama di wilayah Bandung Barat,” ujarnya.

Nama Hamasah kemudian dipilih Abdurrahman sebagai nama resto miliknya. Hamasah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti semangat atau spirit. Hamasah yang terletak di Jalan Wangsaniaga atau terletak di sebrang Mason Pine Hotel dan di samping Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan, secara resmi dibuka pada 19 Januari 2019 lalu.

Meski relatif baru, resto ini setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung. Meski bernuansa resto muslim, menurut Abdurrahman, pengunjung yang datang ke Hamasah tidak hanya berasal dari kalangan muslim.

Banyak pula pengunjung non muslim yang sering datang ke Hamasah. Mereka rata-rata adalah pencinta bebek dan kambing bakar madu.

“Selama ini kan kalau pengen makan kambing, orang harus pergi ke Bandung. Namun sekarang banyak yang datang ke sini. Non muslim juga banyak yang ke sini karena kambing dan bebek bakar madu di Hamasah sangat lezat dan membuat ketagihan” tambah Abdurrahman.

Mengusung tagline Rajanya Bebek Bakar Madu dan Kambing Bakar Madu, dalam sekejap Hamasah menjadi favorit baru pengunjung pencinta kambing dan bebek bakar madu di wilayah Bandung Barat dan Cimahi. Bebek bakar madu dan kambing bakar madu serta nasi kebuli khas Timur Tengah pun menjadi menu paling favorit dan recommended dari resto ini.

“Kami jamin dari awal penyembelihan hingga disajikan semuanya halal. Harga yang kami tawarkan pun sangat kompetitif. Relatif terjangkau untuk semua golongan. Tapi soal rasa boleh diadu. Kami lebih enak. Dijamin sangat lezat,” tuturnya sambil tersenyum.

nasi kebuli Hamasah, bisa dinikmati rame-rame bersama keluarg, teman dan kolega

Sebagai gambaran, menu bebek dan kambing di resto ini berkisar antara Rp 50 ribuan hingga Rp 100 ribuan. Namun yang wajib dicatat, semua menu yang disajikan Hamasah adalah kualitas premium setara hotel bintang 5.

Maklum, chef Hamasah merupakan chef berpengalaman. Chefnya tercatat sudah belasan tahun bekerja di hotel-hotel di Arab Saudi dan Malaysia. Namun rasa menu kambing Hamasah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Dijamin bikin ketagihan.

Menariknya, resto ini tak sepenuhnya berbisnis kuliner. Setiap pekan di hari Jumat, Abdurrahman menggelar berbagai kegiatan seru bertajuk Kajian Madrasah Ukhuwah seperti kajian Islam bagi muslimah, workshop kewirausahaan berkonsep spiritual enterpreneurship dan kegiatan seru lainnya.

Uniknya, para pengunjung yang datang mengikuti acara tiap hari Jumat pagi itu akan mendapat ‘jatah’ makan atau icip-icip berbagai menu di Hamasah secara cuma-cuma alias gratis. Apalagi, tiap Jumat selalu ada menu baru di Hamasah.

“Tiap Jumat itu ibaratnya waktu kita bersedekah. Peserta kajian dipersilakan makan gratis. Kami selalu tampilkan menu baru tiap hari Jumat sekalian promosi,” kata Abdurrahman.

So, bagi kalian yang hobi makan kambing dan bebek, resto keren yang buka mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 21.00 ini wajib kalian datangi. Dijamin kenyang, lezat, dan ketika pulang pun mendapat ilmu.(ADV/BandungKita.id)

 

Editor : M Zezen Zainal M