Penuntasan Masalah Lingkungan di Kabupaten Bandung Dianggap Sulit

BandungKita.id, BANDUNG – Persoalan lingkungan di Kabupaten Bandung cukup sulit dibenahi. Pasalnya, penyebab kerusakan lingkungan di wilayah ini cukup kopleks.

Menurut Pemerhati Lingkungan Asal Kecamatan Dayeuhkolot, Budi Tamsil, karena penyebab kerusakan lingkungan cukup banyak. Maka penuntasan masalahnya jadi sulit. Apalagi, jika solusi yang disodorkan hanya parsial saja.

Beberapa penyebab penurunan kualitas lingkungan tersebut menurut Budi, maraknya alih fungsi lahan, kurangnya kesadaran masyarakat, hingga lemahnya penegakan hukum.

“Faktor penyebab menurunnya kualitas lingkungan di Kabupaten Bandung, itu bukan faktor alam, tapi faktor manusianya, banyaknya industri, hilangnya resapan, alih fungsi lahan, dan lemahnya penegakan aturan,” kata Budi dalam dialog yang digelar BandungKita.id, di Cikapudung Terrace Cafe, Kamis (18/7/2019).

Baca juga:

LAPAN Sebut Kualitas Udara Jakarta Lebih Buruk Dibanding Bangkok dan Singapura

 

Budi mencontohkan, baik di kawasan hulu maupun hilir kerusakan lingkungan kabupaten Bandung sudah demikian akut.

“Di bagian atas kita tahu ada Kawasan Bandung Utara harusnya itu steril, tapi banyak sekali pembangunan di sana, akhirnya ketika hujan terjadi banjir di Kota Bandung hingga Bandung Selatan” kata Budi.

Dibagian hilir, lanjut Budi, hadirnya kolam retensi di Cieunteung masih belum cukup meredam banjir.

“Berdasarkan kajian kami, kolam retensi itu baru bisa optimal berfungsi jika satu desa satu kolam retensi, meski mungkin terkena kendala lahan. Tapi memang itu salah satu solusi yang kami terus sampaikan,” kata Budi.***(Tito Rohmatulloh/BandungKita)