Dishub Sebut Lalin di Jabar Diprediksi Padat Jelang Nataru, Ini lokasinya 

BandungKita.id, BANDUNG – Menjelang musim Natal dan Tahun Baru (Nataru), intensitas kendaraan di sejumlah ruasa jalan Jawa Barat bakal meningkat dari biasanya. Peningkatan itu ditaksir 40 persen. Akibatnya, Sejumlah ruas jalan di Jawa Barat diprediksi mengalami kepadatan.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari menyebut beberapa ruas jalan yang diprediski padat yakni jalur Bandung-Sumedang, Bandung-Seroja-Ciwidey, Bandung-Subang-Caiater, Jalur Puncak-Sukabumi, Pantura, dan Cileunyi

“Hampir semua ruas jalan masuk menuju Jawa Barat diprediksi terjadi kepadatan karenanya kami sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas bekerja sama dengan pihak Kepolisian,” kata Hery selepas menjadi narasumber pada acara Jabar Punya Infotmasi (Japri) di Gedung Sate, Kamis (19/12/2019).

Tak hanya itu untuk menjaga agar lalu lintas tetap lancar, sejumlah kendaraan berat juga diberikan pelarangan jalan pada tanggal-tanggal tertentu yakni tanggal 20-25 Desember dari pukul 00.00-24.00 serta tanggal 30-1 Januari dari jam 00.00-24.00.

Selain itu, disektor armada transportasi umum, Dishub Jawa Barat juga terus melakukan pengecekan uji kelayakan atau ramp chek pada 4.400 unit bus yang akan beroperasi pada musim nataru.

BACA JUGA :

Jelang Nataru, Kemenhub Ramp Check 160 Pesawat 

 

“Sejauh ini yang sudah kami lakukan, ada sekitar 30 persen yang belum memenuhi standar sehingga kami berikan beberapa sanksi, kalau busnya yang bermasalah maka kita perintahkan untuk ganti, begitupun kalau krunya ada hambatan kita perintahkan untuk ganti,” ujar Hery.

Terkait persiapan armada bus, Hery menegaskan agar perusahaan angkutan mematuhi arahan dari petugas lantaran berkaitan dengan keselamatan para penumpang. Jika ditemukan perusahaan transportasi yang membandel, dengan tetap mengoperasikan amada yang tidak sesuai prosedur maka terancam dicabut izin operasi perusahaan yang bersangkutan.

“Sebagaimana hasil rapat koordinasi akhir tahun bersama Korlantas Polri, kepolisian akan terus melakukan pengecekan di beberapa titik jalan sehingga kalau ditemukan armada yang dipaksakan beroperasi maka di tegur perusahaannya bahkan bisa dicabut izin operasinya,” tegas Hery. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)