Waduh! Hujan Salju Turun di Arab Saudi, Fenomena Apakah Ini?

BandungKita.id, INTERNASIONAL – Mendengar kata Arab Saudi, yang terbayang di benak kita bisa jadi adalah udara panas, gurun pasir, tandus, atau unta. Tapi ternyata tidak. Di musim dingin, suhu di Saudi bisa bikin menggigil. Bahkan di beberapa tempat di Arab Saudi, turun salju.

Fenomena apakah ini? Apakah normal salju turun di wilayah panas dan tandus seperti Arab Saudi? Banyak yang mengaitkan hal ini dengan tanda-tanda kiamat. Namun benarkah demikian? Apakah hanya fenomena alam biasa?

Dikutip dari kumparan, salah satu wilayah Arab Saudi yang yang mengalami hujan salju adalah wilayah Tabuk, wilayah di barat laut Arab Saudi, dekat perbatasan Yordania.

Akhir pekan lalu, wilayah pegunungan di Tabuk diputihkan oleh salju. Ada tiga gunung di Tabuk yang dihujani salju, yakni Jabal al-Lawz, Jabal al-Thahir, dan Jabal Alkan.

Salju turun di kawasan Tabuk, Arab Saudi beberapa waktu lalu. Fenomena langka tersebut ramai dibagikan netizen di media sosial (foto:net)

Dikutip dari media Al Bawaba, salju memang turun sekitar dua hingga tiga minggu setahun di wilayah Tabuk. Salju terakhir turun di Tabuk pada April tahun lalu.

Berdasarkan laporan Gazette, hujan salju tersebut turun akibat suhu di Saudi mencapai minus tiga derajat celcius di wilayah Al Jawf. Sementara di utara Provinsi Al Quryat suhunya kini minus satu derajat celcius.

Bulan November biasanya merupakan musim dingin di Saudi. Akan tetapi, pada umumnya suhu harian terendah yang bisa dicapai di padang gurun ini adalah 20 derajat celcius pada siang hari. Kini, salju menyelimuti bagian tengah dan barat laut Saudi.

BACA JUGA :

Program “Chickenisasi” Pemkot Bandung Mendapat Perhatian Media Internasional

Meski Kuota Terbesar di Dunia, Antrean Berangkat Haji Indonesia Bukan Yang Terlama di ASEAN

Jemaah Haji Dilarang Masukan Air Zamzam ke Koper

Fenomena turun salju di Arab Saudi ini juga ramai dibagikan di media sosial. Bahkan, salju mengundang ratusan orang dari seluruh Saudi untuk datang ke Tabuk. Mereka menepikan kendaraan di pinggir jalan, lalu berjalan kaki di tengah hamparan salju.

Selain bermain seluncur, beberapa di antara mereka mendirikan tenda, menyalakan api unggun, lalu menyajikan penganan dan minuman hangat khas Saudi, seperti kopi yang diracik dengan kapulaga.

Tabuk sendiri menyimpan banyak keindahan alam dan kekayaan sejarah. Di kota ini pernah terjadi Perang Tabuk, perang terakhir Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam melawan pasukan Romawi pada bulan Rajab tahun ke-9 hijriah atau September 630 Masehi.

Jabal al-Lawz adalah salah satu tempat terkenal di Tabuk. Sesuai arti namanya, Gunung Almond, di tempat ini banyak pohon almond dan tetumbuhan yang biasa digunakan untuk membuat parfum dan obat-obatan.

Di gunung ini juga banyak pahatan masa lampau atau petroglif di bebatuan. Kita bisa mengetahui kehidupan manusia zaman dulu dari pahatan ini, seperti kehidupan berburu dengan kuda, atau pentingnya unta dan burung unta bagi kehidupan mereka.(*)

Editor : M Zezen Zainal M