Ekonomi Hingga Kemacetan, Cacatan Negatif Bagi Wali Kota Bandung Yana Mulyana

BandungKita.id, KOTA BANDUNG – Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) mencatat bahwa publik Kota Bandung puas terhadap kinerja Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Hal itu setidaknya dilihat dari kondisi ekonomi ketentraman, dan ketertiban. Namun warga masih menilai Yana belum mampu membangkitkan perekonomian serta mengatasi kemacetan di Ibu Kota Jawa Barat tersebut.

Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan mengungkapkan pihaknya melakukan survei tersebut dengan melibatkan sampel 1002 orang dari seluruh penjuru Kota Bandung. Sebanyak 52 persen sampel menyebut puas atas kenirja Yana dalam memimpin Kota Bandung.

” Jadi 52 Persen itu puas, yang sangat puas 3,2 persen, dan cukup puas 48,8 persen,” kata Firman di gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM) Jl. Merdeka Kota Bandung, Senin (29/8).

Firman mengungkapkan lebih spesifik terkait respon publik Kota Bandung dalam hal ekonomi ketentraman, dan ketertiban.

“Secara ekonomi yang puas 65,1 persen, ketentraman 61,1 persen, ketertiban 61,2 persen,” ungkap Firman.

Meski begitu, Firman mencatat ada beberapa hal yang menjadi catatan negatif dari kinerja Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Menurutnya, publik Kota Bandung masih belum puas terhadap kinerja Yana dalam hal kebijakan ekonomi.

Bidang perekonomian selalu menjadi masalah penting bagi warga, dengan demikian Yana Mulyana dan Pemerintah Kota Bandung harus memberikan perhatian khusus terhadap penanganan permasalahan di bidang perekonomian dalam pengelolaan pemerintahan Kota Bandung ke depan.

“Masyarakat tidak puas dalam hal ekonomi, dimana survei menunjukkan bahwa 24,2 persen menilai bahwa dalam kepemimpinan Yana harga kebutuhan pokok masih mahal, kemudian soal kemacetan 13,8 persen, jumlah kemiskinan bertambah, dan lainnya,” tambah Firman.

“Warga memberikan catatan terhadap kinerja Pemerintah Kota Bandung di bidang perekonomian. Sebagian besar warga menilai belum ada perubahan positif dalam kinerja Pemerintah Kota Bandung di bidang perekonomian,” tandasnya